Pekanbaru(Haluanpos.com)-Makna Simbolik Kesenian Rakyat; Randai Kuantan dari Kabupaten Kuantan Singingi Kesenian Randai Kuantan merupakan kesenian Randai hasil kolaborasi dari kesenian Randai yang dibawa oleh perantau Minangkabau ke daerah Kuantan Singingi. Dalam pertunjukan randai adanya interaksi simbolik yang merupakan interaksi yang memunculkan makna khusus dan menimbulkan interpretasi atau penafsiran. Bagaimana suatu hal menjadi perspektif bersama, bagaimana suatu tindakan memberi makna-makna khusus yang hanya dipahami oleh orang-orang yang melakukannya.

Menurut UU Hamidi dalam Masyarakat Adat Melayu Kuantan Singingi, cerita Randai sarat akan nilai dan norma kehidupan sosial dan budaya masyarakat kuantan, biasanya pada bagian akhir cerita selalu menyisipkan pesan, moral berupa hidup harus hemat, rendah hati, kalau memimpin hendaklah menjadi pemimpin yang adil, yang dalam hidup jangan iri hati, tidak mudah putus asa seperti yang disampaikan lewat cerita randai Bujang Paman, atau pribadi Putrì Andam Dewi atau pribadi Sultan Abidin, dan hampir semua cerita randai menggambarkan norma dan nilai sosial budaya. Menariknya persoalan keberadaan Randai saat ini terletak pada masalah kebertahanan nilai-nilai budaya lokal dalam pertunjukan Randai di era percaturan kebudayaan global. Sampai hari ini setiap pertunjukan Randai menjadi sesuatu yang dinantikan dan menjadi fokus perhatian bagi masyarakat pencinta Randai di Kuantan Singingi khususnya dan Riau pada umumnya. Oleh sebab itu, masalah nilai-nilai budaya lokal dalam Randai tersebut menarik diungkap. Dengan demikian, saya menelusuri lebih jauh tentang nilai-nilai lokal yang terdapat dalam pertunjukan Randai di Kuantan Singingi.
Dengan menggunakan metode kualitatif yang menggunakan tradisi etnografi komunikasi, teori subtantif yang diangkat yaitu interaksi simbolik, dimana digunakan untuk menganalisis aktivitas komunikasi pada seni teater Randai Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya pola komunikasi dalam pertunjukan kesenian Randai Kuantan Provinsi Riau serta terkandungnya makna simbolik etnografi bagi masyarakat Kuantan Singingi Provinsi Riau pada pertunjukan kesenian Randai Kuantan Provinsi Riau. Makna simbolik yang terkandung bagi masyarakat Kuantan Singingi Provinsi Riau pada pertunjukan kesenian Randai Kuantan dapat dilihat dari teks cerita randai banyak mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang penting untuk diwariskan kepada generasi penerus.
Adapun nilai-nilai yang ada dalam seni pertunjukan rakyat seperti:Randai Kuantan bersandar pada nilai-nilai ketimuran, yaitu nilai-nilai yang terdapat pada masyarakat Kuantan Singingi, Ada beberapa nilai-nilai budaya lokal yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini seperti nilai religius, nilai demokrasi, nilai hak hidup merdeka dan hak membela diri, serta nilai solidaritas dan nilai sosial. Untuk mendapatkan makna simbolik yang terkandung bagi masyarakat Kuantan Singingi pada pertunjukan kesenian Randai Kuantan salah satu contoh cerita randai berjudul Kusuik-kusuik Bulu Ayam mengisahkan cerita tentang bagaimana masyarakat itu menyelesaikan masalah dengan secara mufakat. Artinya proses mufakat tersebut menarik bagi penonton. Sebab ibarat pepatah bersilang kayu dalam tungku baru api akan hidup, tentu saja proses dramatisasi dari Randai tersebut banyak menimbulkan dialog dan acting yang menarik bagi penonton. Selain itu, terdapat penokohan Bujang Gadih sebagai salah satu tokoh utama dalam naskah Randai tersebut. Artinya cerita Randai Kusuik-kusik Bulu Ayam merupakan salah satu daya tarik tontonan Randai bagi masyarakat Kuantan Singingi sampai hari ini. Karena cerita kusuik-kusik bulu ayam memuat nilai-nilai lokal yang mampu dipahami oleh penonton ataupun masyarakat pendukung Randai Kuantan di Kuantan Singingi.

MENARIK DIBACA:  Milad Tokoh Riau HM. Rusli Zainal, Ini Hadiah dari Ketum HIPMI Riau

Pekanbaru, 25 Juli 2023

Penulis: Tania Dwika Putri, S.I.Kom, M.I.Kom (Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Hang Tuah Pekanbaru)