BPBD Pekanbaru gencarkan sosialisasi pencegahan dan Mitigasi Bencana

0
252

PEKANBARU (HALUANPOS.COM) – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru melalui badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Pekanbaru terus lakukan sosialisasi pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana, dalam upaya meminimalisir dampak korban jiwa pada setiap jenis bencana alam yang berpotensi terjadi.

Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa melalui Asisten 1 Setda Masykur Tarmizi, Selasa mengatakan, masyarakat sejak dini harus diberikan edukasi dan sosialisasi dalam hal kesiapsiagaan bencana secara masif dan bertahap. Sehingga ketika suatu saat nanti terjadi bencana sudah mengerti apa saja yang harus dilakukan.

“ merupakan kegiatan yang menyiapkan pemuda dan masyarakat Pekanbaru dalam menghadapi situasi Bencana (Pra Bencana atau Pasca Bencana). “Pemuda, Pemerintah dan masyarakat harus sigap dan bersiap dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana di wilayah kota Pekanbaru, meskipun Pekanbaru berada dikawasan yang jauh dari Gunung Aktif dan Tsunami,” kata Masykur Tarmizi usai membuka Sosialisasi Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana di selenggarakan oleh BPBD Pekanbaru, Selasa (16/8) di Gedung Darma Wanita Riau.

Kegiatan diikuti oleh 200 peserta. Terdiri dari Anggota Kelurahan Tangguh Bencana sebanyak 63 (Enam Puluh Tiga) Orang yang tersebar di 21 (Dua Puluh Satu) Kelurahan. Selanjutnya Pramuka Siaga Bencana sebanyak 15 (Lima Belas) Orang, Anggota Pengendali Operasi BPBD yang bertugas di Kelurahan Tangguh Bencana Sebanyak 21 (Dua Puluh Satu) Orang dan Perwakilan Pemuda/Tokoh/Masyarakat dari Daerah Rawan Bencana sebanyak 101 (Seratus Satu) Orang

Menurut Masykur, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, menyatakan ada beberapa kegiatan mitigasi yang harus dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat. Di antaranya, pengenalan dan pemantauan risiko bencana, perencanaan penanggulangan bencana, pengembangan budaya sadar bencana, serta penerapan penanggulangan bencana baik alam maupun non alam.

“Itu semua harus melibatkan segala unsur masyarakat seperti Tagana, masyarakat Kelurahan Tangguh Bencana, partisipasi penuh dari seluruh lapisan masyarakat, hingga identifikasi sumber ancaman bencana. Itulah kebijakan mitigasi bencana yang harus kita teruskan kepada masyarakat,” katanya.

Menurut Ketua Kwarcab Pramuka Pekanbaru, ada empat tahapan dalam penanggulangan bencana. Meliputi pencegahan dan mitigasi. Lalu kesiapsiagaan, tanggap darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi. Tahap saat ini yang dilakukan adalah pencegahan dan mitigasi.

“Ini kita lakukan untuk memberikan pemahaman termasuk juga nanti pada tahap selanjutnya kita libatkan masyarakat dengan harapan bila terjadi bencana ini kita memiliki satu kesiapsiagaan,” kata Masykur

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Pekanbaru Zarman Candra mengungkapkan, selain melakukan sosialisasi mitigasi ini, pemerintah kota pekanbaru akan lebih siap dalam menghadapi kebencanaan pada saat pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak nanti. Seluruh elemen masyarakat yang tergabung dalam kelompok masyarakat tangguh bencana 21 kelurahan tangguh bencana yang dibina oleh BPBD Pekanbaru.

“Kita harapkan melalui pelatihan ini peserta agar lebih memahami tanggap bencana alam sehingga dapat berdaya pada saat dihadapkan pada situasi atau kondisi darurat bencana dapat menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan tetangga,” ucapnya. Takim