Miris, Puluhan Tahun Warga Dusun Kebun Kepala Aceh Timur Sulit Mengkonsumsi Air Bersih

0
847
Ilustrasi Air Bersih
Ilustrasi Air Bersih
Ilustrasi Air Bersih

LAPORAN  : ILHAM ZULFIKAR

ACEH TIMUR (HPC) – Miris,  selama puluhan tahun Warga Dusun Kebun kelapa, Desa Gampung Jawa Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.  Selama puluhan tahun tidak menikmati air bersih, Hal itu disampaikan salah satu warga didesa tersebut  pada.  Jum’at ,  (2 juni 2017).
“ Coba lihat kami,  selama pasca konflik aceh hingga sekarang,  kami sebagian  warga  disini untuk menikmati air bersih harus mengeluarkan uang Rp. 50 ribu perminggu,  Padahal saat ini daerah sudah tidak lagi konflik,” jelas siti nurbaya kepada haluanpos. Com jum’at siang.

Tak hanya untuk di konsumsi,  Air yang berada di sumur umum, Juga tidak layak untuk di pakai mandi.
“Gimana mau ngorek sumur,  Air  yang ada disumur umum masa belanda itu juga, saat ini tidak layak lagi untuk pakai mandi,  Apalagi digunakan untuk minum,” tambahnya siti.
Pantauan HPC dilokasi,  Melihat hampir setiap warga didesa tersebut,  Tidak memiliki sumur untuk sumber air kebutuhan  hidup  mereka. Pasalnya jika mereka memiliki sumur, sama juga dengan tidak adanya sumur, Karena air yang berada disumur tersebut tidak bisa gunakan Untuk dikonsumsi, Karena air yang dihasilkan  rasanya asin, Seperti air laut.

Selain  itu, Tim haluanpos.Com juga melihat sebagian rumah warga masih  memiliki meteran air milik PDAM Aceh Timur,  Namun sayang meteran tersebut hanyalah  bisa di pandang saja.
Berdasarkan informasi didesa tersebut.  Sebelum konflik aceh berlangsung,  Warga didusun Kebun Kelapa dan sekitarnya masih bisa mengkonsumsi air dari perusahaan PDAM. Namun setelah konflik berlangsung,  Air bersih dari pdam hanyalah tinggal kenangan.

Warga berharap,  Agar pemerintah pusat serta provinsi  dapat membantu warga didusun tersebjt, agar bisa menikmati kembali air bersih,  Karena sebagain warga didusun tersebut berpenghasilan kecil. (ham)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here