PEKANBARU (HPC)- Pengembangan agrowisata merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu mendorong baik potensi ekonomi daerah maupun upaya-upaya pelestarian tersebut. Pemanfaatan potensi sumber daya alam sering kali tidak dilakukan secara optimal dan cenderung eksploitatif. Kecenderungan ini perlu segera dibenahi salah satunya melalui pengembangan industri pariwisata dengan menata kembali berbagai potensi dan kekayaan alam dan hayati berbasis pada pengembangan kawasan secara terpadu. Setidaknya inilah peluang yang ditangkap oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru dibawah komando Alek Kurniawan,SP,M.Si.
DKP Kota Pekanbaru sebutnya akan memanfatkan lahan seluas 5 Hektare di Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai sebagai tempat produktivitas pangan. Lokasi itu direncanakan akan menjadi sumber produksi pangan di Kota Pekanbaru dari dari beberapa sektor. Mulai dari perikanan, pertanian, dan peternakan.
Alek menuturkan lokasi tersebut akan dibentuk sebagai agrowisata, dan tidak sebatas sebagai tempat produksi pangan saja. “Tempat itu akan menjadi tempat CadANgan pangan TerInteGrasi yang kita sebut dengan istilah “Cantig”. Disana kita akan bangun semacam agrowisata, nilai plus lainnya selain ada lumbung pangan, dalam konsepnya kita berencana juga membudidayakan buah lokal yang saat ini susah dicari sehingga selain sebagai objek wisata juga ada edukasi bagi masyarakat untuk pertanian terpadu” kata Alek, Senin (13/7).
Nantinya tempat itu menjadi pengembangan budidaya tanaman holtikultura, budidaya perikanan, dan peternakan yang dikelola oleh para kelompok tani. “Jadi kita petakan nanti ditempat itu; lokasi perkebunan, kemudian lokasi budidaya ikan, dan peternakan seperti ternak ayam, kambing, dan sapi,” sambungnya di Ruang Kerja Kadis DKP yang beralamat di Komp. Perkantoran Pemko Pekanbaru Jl. Cut Nyak Dien No. 1 tersebut.
Jika Detail Engineering Design (DED) rampung pada tahun ini, Ia menargetkan pembangunan fisik dapat dimulai pada awal 2021. Terkait berapa anggaran yang digunakan, Alek yang juga Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia Kota Pekanbaru belum dapat memastikan karena masih dalam perhitungan fisik bangunan pada DED dimaksud. “Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, sehingga dapat menahan atau mengurangi angka pengangguran yang menjadi isu strategis saat ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumberdaya alam dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata. Hal ini tentunya sangat berkaitan erat dengan salah satu misi Kota Pekanbaru 2017 – 2022: Mewujudkan Pembangunan Ekonomi berbasiskan Ekonomi Kerakyatan” terang beliau optimis.
Alek tak menampik untuk ketersediaan pangan sendiri; Pekanbaru masih berharap pada daerah penghasil pangan karena memang Pekanbaru bukanlah daerah sentra produksi. “Kita masih bergantung pada daerah produksi. Karena kita sama-sama tau kita berada pada wilayah kota, dan bukan daerah sentra produksi. Dengan adanya tempat itu nanti; kita setidaknya tidak bergantung pada daerah produksi untuk memenuhi pangan masyarakat Pekanbaru. Pada akhirnya kami sangat mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Pekanbaru agar rencana ini dapat berjalan sebagaimana mestinya, Amiinn” pungkasnya. (Rls/wan)