
Cerpen: Dessy Natalia Indah Panjaitan*
Juna, lelaki pemalas yang jarang masuk kampus, sekali masuk kampus datangnya terlambat tetapi memiliki jiwa humoris yang tinggi. Dia awalnya pendiam dikelas karna dia tidak ingin dibilang norak atau apalah, dia memiliki sesuatu yang spesial dalam hidup sosial, dia mampu masuk kedalam pegaulan mana saja dengan sangat mudah dan cara yang sangat halus but pro, haha. Juna juga awalnya memulai perkuliahan pada semester 1 dengan sangat serius dan rajin, dia tidak pernah bolos atau cabut karna saking rajinnya. Namun semua berubah saat nilai KHS nya keluar, saat dia membuka portal dan dibukanyalah KHS yang menampilkan nilai mata kuliah yang diambilnya, ketika dia login ke portal tidak ada rasa degdegan yang dirasakannya karna dia merasa dia akan mendapatkan nilai yang bagus-bagus dengan hasil kerja kerasnya di semester awal. Namun senyuman manis yang diperlihatkannya didepan monitor komputernya berubah menjadi wajah yang murung dan cemberut, dia merasa disambar petir ditengah terik siang bolong, KHS yang dibukanya menunjukkan nilai yang sama sekali tidak diinginkannya dan diharapkannya. Sebenarnya nilai mata kuliah dikampus itu keluarnya satu persatu tapi dia ingin membukanya saat semua nilai sudah keluar, dia merasa nilainya sudah aman tetapi malah sebaliknya.
Juna pun merasa kecewa, malu, kesal, semuanya bersatu padu dan tercampur homogen tiada beda. Galau tingkat dewapun dirasakannya karna dia baru merasakan pedihnya di PHPin dosen, dosen yang selalu tersenyum manis ketika masuk, seolah olah ia akan memberikan nilai yang bagus,tapi TERNYATA ? Ternyata semua cewek sama aja, mau yang tua mau yang muda, manis diawalnya tragis diakhirnya. Begitulah ungkapan hati Juna kala itu, tak tau mau curhat sama siapa, tapi disaat galau tersebut melanda bergetarlah hp cina seken yang dibelinya secara onlen yang ia miliki, ternyata ada PING!!! dari seorang wanita yang bernasib sama dengannya. Wanita tersebut bernama dinda, wanita yang kalau selfie selalu natural, GAK PAKAI EFEK !! . Cantiknya natural, walau agak sedikit pendiam tetapi juga memiliki jiwa humoris yang terpendam. Lalu Juna pun membalas
“Kenapa dinda ? kangen sama kakanda ? Kakanda selalu ada disini untukmu, hehe kidding sis.Ngapa din ngeping ane ?” canda Juna.
“Lagi malas bercanda ni jun, gimana nilai KHS mu jun? memuaskan nggak ? kamu kan lumayan rajin dikampus, pasti bagus-bagus”
“Duuh jangan bahas-bahas KHS bisa nggak din ? Aku lagi kecewa nih din, dosen yang aku kira baik dan aman dalam ngasih nilai ternyata bak serigala berbulu domba, ternyata wanita itu sama aja ya, gak tua gak muda sulit dimengerti”.
”Haa ? nilai KHS mu jelek ya ? Ternyata wajah jelekmu nular ke KHS ya haha 😀 kidding masbro”
Awal masuk kuliah mereka awalnya hampir tidak pernah bertegur sapa, karna Juna sebenarnya memiliki sifat yang agak pemalu jika berhadapan dengan cewek yang dianggapnya cantik dan yang tidak terlalu ia kenal. Mereka pun chatting hingga larut malam tiba, tak terasa sedikitpun rasa letih dijari-jarimereka yang bekerja menekan tombol untuk menghasilkan kata-kata di hp mereka, akhirnya Juna pun mendapatkan teman curhat di saat galau menjajah perasaannya.
Semester 2 pun tiba. Disinilah bermula Juna menunjukkan sikapnya yang konyol kepada teman-teman akrabnya, sifat pemalasnya yang selalu bolos ataupun TA kepada teman-temannya karna ia merasa ia sudah mulai bosan dengan masa perkuliahan, ia menganggap kuliah hanya sebagai suatu hal yang membosankan karna kepedihan yang dirasakannya tersebut mengubah sifatnya yang awalnya rajin dan tekun menjadi mahasiswa yang pemalas. Dikelas hanya meribut yang dilakukannya, dia sudah mulai tidak percaya dengan senyum pepsodent yang ditunjukkan dosen yang bersikap baik dan bertutur kata yang lembut, ia menganggap dosen adalah artis terhebat yang bisa bikin nyesek di endingnya dibandingkan film-film Reza Rahardian yang dipuja-puja seluruh penggila drama di Indonesia. Jika dosen yang seperti tersebut mengajar di mata kuliah yang diambilnya ia selalu TA dengan teman-temanya, ia tak mau rasa perih yang dulu pernah ada hadir kembali di kehidupannya hingga membuatnya bergalau ria bak Raditya Dika. Ia hanya datang ketika ada tugas, kuis, uts dan uas tiba.
Sikap konyol,peribut dan kenakalan lainnya yang ditunjukkan Juna jika ia masuk kelas membuat sebagian temannya benci kepadanya karna dianggap meribut, bikin orang gak berkonsentrasi belajar tetapi sebagian ada juga yang suka dengan sikapnya karna bikin suasana tidak hening bak ditengah hutan, kelas serasa hidup jika ia masuk ke dalam kelas, dinda adalah salah satu orang yang suka dengan sikapnya yang konyol tersebut. Dinda selalu menyembunyikan senyumnya yang indah ketika melihat sikap Juna. Saat ia sedang bersenda gurau dengan temannya datanglah dosen masuk kedalam kelasnya, lalu dosen+ tersebut melihat kearah Juna, dosen tersebut bertanya “Kamu kok jarang masuk ke kelas saya ? Siapa namamu ?”.”Juna pak” jawab Juna. “Juna ? kepanjanganmu apa ? Arjuna ?”. “Junaidi pak” lugas Juna. “Waduuh kirain arjuna, kenapa kamu jarang masuk ke kelas saya ? Tapi yasudahlah saya gak mau menghabiskan waktu saya untuk bertanya hal2 yg gak penting kepadamu, sekarang keluarkan semua kertas kalian kita Kuis hari ini” tutur dosen. Juna pun merasa lega karna dosen tersebut membatalkan pertanyaannya, Juna pun mengerjakan soal kuis yang diberikan dosen tersebut.
Juna pun melewati semester 2 dengan tidak serius dan bermain-main, namun juna tidak main-main ketika sedang kuis dan ujian, dia sudah menyiapkan segala sesuatu hal seperti jimat, juga datang lebih awal ketika ada kuis maupun uas, dia juga selalu menyiapkan satu bangku untuk temannya yang pintar dan memiliki IPK yg tinggi di semester sebelumnya dan dia selalu mengajak temannya yang pintar tersebut duduk dibelakang agar merasa aman ketika dia saat menyontek dan membuka kopekan. Namun pada suatu hari ketika Juna uts dengan dosen yang killer, Juna pun ketahuan menyontek dengan temannya yang pintar tesebut, lalu iapun dipindahkan kedepan dan ia duduk disebelah wanita yang dulu pernah memiliki nasib yang sama di semester lalu, Dinda. Juna pun merasa gugup dan takut akan mendapatkan nilai yang jelek karna dia tidak belajar malamnya dan hanya mengandalkan temannya yang pintar tersebut. Juna pun hanya bisa pasrah dan melihat kiri kanan, disebelah kanannya hanyalah sebuah tembok dan sebelah kirinya adalah Dinda yang ia anggap tidak terlalu pintar. Namun tak disangka-sangka ternyata Dinda telah menjawab semua soal kuis disaat waktu ujian baru berjalan setengah jam, Juna pun terkejut dan tak menyangkan ternyata Comeback is Real ! Maksudnya ialah Dinda mampu bangkit dari keterpurukannya di semester lalu, ia bisa menjawab semua soal objektif yang dianggap Juna lumayan sulit. Juna pun memberi kode kepada dinda agar dinda mau membagi jawabannya. Namun juna ragu apakah dinda mau memberikan jawabannya kepadanya dan jika mau Juna takut akan ketahuan lagi mencontek dengan teman sebelah. Tak disangka-sangka Dinda mau memberikan jawabannya dengan rela mencoret lengan tangannya yang putih mulus bersih tersebut dengan pena dan menuliskan seluruh jawabannya di lengan tangannya tersebut. Juna pun terharu dan masih tak menyangka ada cewek yang rela mencoret lengan tangannya dengan tinta hingga berserak di lengan bajunya yang putih itu hanya untuk memberikan jawaban kepada seorang yang pemalas dan selalu terlambat datang kekampus. Mulai ada rasa yang timbul dihati Juna, selepas ujian ia pulang dan membawa kendaraan dengan mengkhayal penuh harap bahwa ini adalah kode keras yang ditunjukkan Dinda kepadanya.
Semester 2 pun berakhir, seperti biasa Juna membuka portal ketika semua nilai sudah keluar. Berbeda dari sebelumnya, Juna yang di semester sebelumnya tidak pernah merasa gugup ketika membuka portal sekarang merasa lebih gugup karna takut luka lama yang dulu pernah menyayat kini terbuka kembali. Namun Juna memberanikan diri untuk membuka KHS tetapi dengan mata yang meram, setelah dibukanya ia pun membuka matanya satu persatu dan ternyata nilai Juna lebih bagus dari sebelumnya dan IP nya menyentuh angka 3. Rasa senangpun terpancar di raut wajahnya hingga ia tidak tau harus bagaimana untuk mengekspresikan rasa senagnya dan meluapkan semuanya. Lalu Juna teringat dengan Dinda yang telah berjasa membantunya dikala itu. Ia pun ingin mengucapkan terimakasih kepada Dinda, pun mem PING!!! Dinda. Namun Dinda tidak ngeread chat Juna. Juna pun merasa gusar, biasanya setelah nilai keluar Dinda memping Juna tapi tidak untuk kali ini. Tetapi Dinda membuat PM di timeline bbm “Pekalah kamu wahai lelaki satu2nya yang pernah aku tolong ketika ujian”. Juna pun awalnya masih bingung dengan PM yang dibuat oleh Dinda, tetapi Juna terus memping Dinda dan akhirnya Dinda ngeread bm nya si Juna. Junapun bertanya, “Itu PM nya buat siapa din ?”. “Buat orang yang selalu membuat aku tersenyum ketika aku melihat kenakalan dan kekonyolan yang dibuatnya didalam kelas walau sebagian orang ada yang membenci perbuatan yang dilakukannya, buat orang yang pernah senasib dengan aku ketika Semester 1 & juga orang yang pernah aku bela-belain buat nyoret lengan hanya untuk menolong seseorang yang pemalas datang ke kampus dan kalaupun datang kekampus pasti terlambat terus saat ujian, aku nyesal telah menolong lelaki tersebut” tegas Dinda.
Setelah dinda mengirim chat tersebut, chat yang Dinda kirim hanya di read oleh Juna. Dinda pun baper, ia semakin sedih ketika Juna hanya ngeread chatnya. Setengah jam kemudian Juna membalas chatnya Dinda, tetapi dengan menggunakan gambar. Ternyata gambar yang dikirimnya adalah lengan sebelah kiri & sebelah kanan Juna yang dicoret dan bertuliskan “Makasih ya udah ngerelain lengannya di coret hanya buat nunjukkin jawaban kpd mahasiswa yg pemalas, bertingkah tak sepatutnya dikelas seperti aku, sebenarnya aku benar2 terharu pada saat itu tapi aku hanya mencoba utk tidak baper pada saat itu”. Dan di keterangan foto tersebut tertulis “Maaf lengannya kurang mulus seperti lenganmu hehe :D”. Lalu juna menambahkan lagi “Ternyata gak semua cewek itu sama ya, ada juga cewek yang cantik dan sebaik kamu *ehaaa “ ungkap Juna. “Ohh iya saat setelah kamu nunjukkin jawaban saat itu pada saat dalam perjalanan pulang aku ngayal lho kalau aku pacaran dengan kamu hehe :D”. Membaca chat dari Juna, Dinda pun membalas chat Juna,“Yaudah gak usah ngayal lagi, jadikan nyata aja khayalanmu itu, orang yang kamu khayalin itu bakalan nerima kok :p”. Mendengar hal itu, hati juna pun berbunga-bunga saat itu, tak kuasa menahan rasa bahagianya hingga akhirnya ia menyatakan cintanya ke Dinda. Dinda pun nerima tetapi dengan dua syarat, “Tolong ubah sikap pemalas yang kamu miliki dan tolong bikin aku selalu tersenyum dengan tingkah lakumu yang konyol itu agar bibir ku ini selalu tersenyum melihat tingkahmu itu hingga aku tidak lupa akan beratnya perkuliahan yang kita jalani ini, okee ?”. “Okee” jawab Juna. Merekapun akhirnya jadian dan menjadi pasang ter so sweat dikelas.***
*Mahasiswa Universitas Riau Pekanbaru dan Bergabung Dengan Komuntias Pena Kelana Indonesia (KPK-I)