PEKANBARU(HPC)-Dengan berpakaian Melayu dan tanjak Elang Menyongsong Angin, para anggota dan unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru menggelar Rapat Paripurna DPRD Kota Pekanbaru dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-236 Tahun. Selasa(23/6/2020)

Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani, didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ginda Burnama, Tengku Azwendi Fajri, Nofrizal dan diikuti oleh seluruh anggota DPRD Kota Pekanbaru, juga hadir Walikota Pekanbaru Firdaus MT dan wakil Walikota Ayat Cahyadi serta dihadiri oleh Gubernur Riau H Syamsuar serta unsur Muspida kota Pekanbaru, para tokoh masyarakat dan alim ulama.

Namun sebelum rapat paripurna dimulai, satu persatu para undangan paripurna dicek secara protokol kesehatan oleh panitia, seperti pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan barang bawaan dengan Metal Detector, bahkan sebelum memasuki gedung paripurna, tamu undangan diharuskan mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer, serta wajib menggunakan masker.

Diawal paripurna Hari Jadi Kota Pekanbaru Ke-236, dimana pihak panitia(sekretariat DPRD Kota Pekanbaru) menyuguhkan video visual tentang sejarah terbentuknya Kota Pekanbaru. Yang kala itu berawal dari nama Senapelan dan tak luput dari campur tangan Kerajaan Siak Sri Inderapura.

MENARIK DIBACA:  DPRD Rohil Segera Gelar Paripurna Kawasan Tanpa Rokok

Kota Pekanbaru saat ini telah tumbuh dan berkembang pesat, dan sebagai Ibukota Provinsi Riau telah mampu menujukan jati dirinya sebagai pusat peradaban di Sumatera.

Dengan slogan Smart City Madani dapat mensejajarkan dengan kata-kata besar lainnya, baik itu di pulau Sumatera maupun di Indonesia pada umumnya.

Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani dalam sambutannya menjelaskan, Berkembangnya kota Pekanbaru saat ini tidak luput dari sinergitas dari setiap lembaga, yang telah berusaha keras untuk membuat Kota Pekanbaru menjadi seperti sekarang ini.

“Tentu tidak luput dari kerja keras seluruh lapisan masyarakat kerjasmaa yang baik eksekutif, legislatif, yudikatif yang secara bersama-sama dan bergandeng tangan dalam mencapai visi kota pekanbaru,” kata Hamdani

Sebagaimana yang telah tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 1 Tahun 2011 yaitu sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Pendidikan serta Pusat Kebudayaan Melayu Menuju Masyarakat yang Sejahtera Berlandaskan Iman dan Takwa,” ungkap Hamdani

Sementara itu, Gubernur Riau mengapresiasi hasil yang telah dicapai oleh Kota Pekanbaru yang juga dikenal sebagai Kota Metropolitan yang telah mampu mengantarkan Pekanbaru menjadi sentra ekonomi.

MENARIK DIBACA:  Peningkatan Realisasi Qurban Provinsi Riau Tahun 2020 Meningkat

“Pekanbaru menjadi salah satu sentral ekonomi dibagian timur pulau Sumatera dan juga sebagai Kota dengan tingkat imigrasi dan urbanisasi yang tinggi,” jelas Syamsuar.

Pekanbaru yang dahulu dikenal menjadi Kota perniagaan yang didukung oleh akses laut, kini menjadi kota moderen.

“Pekanbaru menjadi salah satu kota dengan tujuan investasi di pulau Sumatera, dan ini berada di peringkat 1(Satu),” ungkap Syamsuar

Apalagi, saat ini Kota Pekanbaru dengan semboyan Smart City Madani membuat pelayanan semakin mudah seiring berkembangnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Syamsuar juga memuji Pemko Pekanbaru yang berhasil menangani wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Pekanbaru dengan menerapkan berbagai inovasi dan juga strategi.

“Bersempena hari jadi Kota Pekanbaru ke-236, kita tingkat kewaspadaan terhadap wabah Covid-19 dengan tatanan hidup baru dalam pemulihan ekonomi menuju Smart City Madani,” jelasnya.

Di samping itu, Walikota Pekanbaru Firdaus menuturkan dalam memajukan Kota Pekanbaru. Dirinya berharap sinergi antara ulama, umaro dan umat berjalan dengan baik sehingga menimbulkan program pemerintah dalam rangka mensejahterakan rakyat bisa terwujud,” ungkap Firdaus

MENARIK DIBACA:  Ketua DPD PAN Pekanbaru Ir Nofrizal MM Menyerahkan SK Paslon Muflihun-Ade Hartati

Kita tidak bisa menjadi superman hari ini dalam usaha perorangan maupun dalam konteks membangun negeri, maka dari itu kita akan mendapatkan hasil dari apa yang kita cita citakan secara sukses bilamana mampu membangun tim yang kuat.

“Maka umara, ulama dan umat itu adalah tim yang padu, kalau orang tua Melayu menyebutkan Tungku Tigo Sejarangan. Tungku tradisional ada tiga, kalau patah satu tidak bisa kita memasang. Dari itu umara, ulama dan umat harus bersinergi,” sebutnya.

Untuk di daerah sendiri terdapat eksekutif dan juga legislatif, dalam arti ini adalah satu badan dua kepala. Tentunya umara harus kompak dan mampu bekerjasama dengan ulama, dan umara harus mampu mengajak masyarakat untuk terlibat dalam membangun, berpartisipasi dan gotong royong.

“Tentunya inilah resep suksesnya pembangunan, maka kata orang bijak yang saya kutip pemimpin akur, rakyat makmur,” tutup Firdaus.(Yusuf)

By admin