Didiagnosa DBD, Anggota DPRD Jenguk Istri Ketua PWRI Meranti

0
713
Dedi Yuhara Lubis, Anggota DPRD Meranti saat mengunjungi keluarga ketua PWRI-B Meranti, Senin (30/09)

MERANTI, Selatpanjang – Anggota  Dewan  Perwakilan Rakyat Daerah  (DPRD) Kabupaten Kepulauan  Meranti, Dedi Yuhara Lubis meluangkan waktu disela kesibukannya untuk menjenguk kondisi istri Ketua Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (PWRI-B)  yang saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah  (RSUD) Meranti, Senin (30/09)

Kedatangan  anggota  DPRD  komisi II  Dedi yuhara lubis disambut  baik oleh  ketua  PWRI-B  dan  sempat berbincang-bincang  terkait perkembangan kondisi penyakit yang  sedang  dialami istrinya.

“Alhamddullillah, saat ini kondisi  istri ketua pwri-b  sudah  mulai membaik” jelas  Dedi yuhara lubis kepada  media

Terkait diagnosa penyakit DBD yang diketahui Dedi yuhara  lubis, Selaku Anggota DPRD  meminta  kepada  Dinas  Kesehatan  untuk  segera   menindaklanjuti pencegahan dini terhadap penyebaran penyakit  Demam  Berdarah Dengue (DBD).

Sementara  itu  Nurul  Fadli  selaku  ketua   PWRI-B  Mengucapkan  terima  kasih  kepada  anggota  DPRD  yakni  bapak  Dedi yuhara lubis  karna telah  melihat  langsung  keadaan istrinya.

Untuk diketahui, Istri  ketua  PWRI-B  Yakni Nurfadillah  dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan  Meranti   pada  hari  senin  29 September  2019 pada  pukul  10:30 WIB. Menurut hasil diagnosis dokter, Nurfadillah didiagnosa gejala DBD dan saat ini menjalani perawatan diruang  Cempaka  1B.

Ditempat berbeda, Muhammad Fahri  SKM selaku Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit saat dikonfirmasi terkait kasus DBD menyampaikan angka kejadian Kasus penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga bulan september 2019 lebih tinggi dari bulan sebelumnya, sebanyak 18 kasus dibulan September dibandingkan 7 kasus dibulan lalu.

“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan antisipasi terhadap penyebaran dan penularan penyakit DBD ini, surat SNol dari RSUD sudah kami terima dan akan diteruskan ke wilayah kerja Puskemas untuk dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) sebagai langkah penanganan”. Pungkas Fahri (MF)