From Anxiety to Fluency: Transformasi Kecemasan Berbahasa Inggris Menjadi Kepercayaan Diri ala Gen Z

0
377
Penulis : Fixsylia Ramadhani

ARTIKEL (HALUANPOS.COM)-Halo, generasi muda Indonesia yang penuh semangat! Apakah kamu sering merasakan jantung berdebar kencang saat diminta berbicara dalam bahasa Inggris? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian dalam perjalanan ini. Kecemasan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, adalah fenomena umum yang dihadapi banyak anak muda di era digital ini. Namun, ingatlah bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh. Mari kita jelajahi bersama-sama cara-cara kreatif dan menyenangkan untuk mengubah kecemasan menjadi kepercayaan diri dalam berbahasa Inggris!

Fenomena “English Anxiety” di kalangan Gen Z Indonesia bukanlah sesuatu yang perlu kita takuti, melainkan realitas yang harus kita hadapi dengan bijak. Menurut laporan EF English Proficiency Index (EF EPI) 2023, Indonesia berada di peringkat 79 dari 113 negara dalam hal kemahiran berbahasa Inggris, dengan skor 466 yang tergolong dalam kategori “Low Proficiency”. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak ruang untuk peningkatan kemampuan bahasa Inggris di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk Gen Z. Alasan-alasan seperti takut salah grammar, kurang percaya diri dengan pronounciation, khawatir diejek teman, atau merasa kosakata masih terbatas sering kali menjadi penghambat. Namun, mari kita ubah perspektif kita. Setiap kesalahan adalah langkah maju dalam pembelajaran. Ingatlah bahwa bahkan penutur asli bahasa Inggris pun tidak selalu sempurna dalam berbahasa. Kecemasan yang kita rasakan hanyalah bukti bahwa kita peduli dengan kemampuan kita dan ingin terus berkembang. Ini adalah sikap yang sangat positif dan patut diapresiasi!

Di era digital ini, media sosial seperti TikTok dan YouTube memiliki peran ganda dalam perjalanan kita menguasai bahasa Inggris. Di satu sisi, platform-platform ini menyajikan konten creator yang fasih berbahasa Inggris, yang bisa menginspirasi sekaligus membuat kita merasa insecure. Namun, alih-alih merasa terintimidasi, mari kita jadikan ini sebagai motivasi. Setiap kali kamu melihat video “Day in the Life of an International Student” yang viral di TikTok, ingatlah bahwa mereka juga pernah berada di posisi yang sama sepertimu. Keahlian mereka adalah hasil dari latihan konsisten dan keberanian untuk terus mencoba. Kamu pun memiliki potensi yang sama untuk mencapai level tersebut, bahkan mungkin melampauinya dengan cara unikmu sendiri!

Kabar baiknya, zaman sekarang menawarkan banyak solusi keren untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita. Aplikasi pembelajaran bahasa seperti Duolingo, HelloTalk, dan Cake dapat menjadi teman setia dalam perjalanan linguistikmu. Bayangkan betapa menyenangkannya belajar sambil bermain game di Duolingo, atau berbincang dengan native speaker dari seluruh dunia melalui HelloTalk. Sementara itu, Cake memungkinkanmu belajar dari potongan film dan serial TV favoritmu, membuktikan bahwa belajar bahasa bisa seasyik menonton hiburan! Jangan lupakan juga kekuatan YouTube dengan channel-channel edukatif seperti “English with Lucy” dan “Rachel’s English” yang menawarkan tips bahasa Inggris yang fun dan mudah diikuti. TikTok pun bisa menjadi sumber inspirasi dengan hashtag #LearnEnglishWithTikTok atau tantangan “One Minute English” yang bisa kamu ikuti setiap hari. Website seperti BBC Learning English dan Lyrics Training juga menawarkan pengalaman belajar yang seru dan relevan dengan minat Gen Z.

Menghadapi kecemasan berbahasa Inggris membutuhkan strategi yang tepat. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti berlatih berbicara di depan cermin. Ini mungkin terdengar konyol, tapi percayalah, metode ini telah membantu banyak orang meningkatkan kepercayaan diri mereka. Bergabunglah dengan komunitas belajar bahasa Inggris, baik online maupun offline. Disini, kamu akan menemukan teman-teman senasib yang bisa saling mendukung dan memotivasi. Yang terpenting, embrace the mistakes! Setiap kesalahan adalah pelajaran berharga. Cobalah untuk mengubah mindset dari “Saya takut salah” menjadi “Saya bersemangat untuk belajar dari kesalahan”. Lebih jauh lagi, mengapa tidak mencoba membuat konten TikTok atau YouTube dalam bahasa Inggris? Selain melatih kemampuan berbahasa, ini juga bisa menjadi langkah awal membangun personal branding-mu di dunia digital.

Ketika merasa putus asa, ingatlah kisah inspiratif seperti Sacha Stevenson, seorang YouTuber asal luar negeri yang berhasil menguasai bahasa Indonesia. Awalnya dia juga gugup dan sering melakukan kesalahan, tapi kini dia menjadi influencer sukses dengan konten bilingual. Kisah Sacha membuktikan bahwa dengan ketekunan dan keberanian untuk terus mencoba, kita bisa mencapai hal-hal luar biasa. Kamu juga memiliki potensi yang sama! Bayangkan beberapa tahun dari sekarang, mungkin kamulah yang akan menginspirasi generasi berikutnya dengan kisah sukses penguasaan bahasa Inggrismu.

Ingatlah selalu, Gen Z Indonesia yang luar biasa, bahwa kemampuan berbahasa Inggris bukanlah bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa dilatih. Setiap kata baru yang kamu pelajari, setiap kalimat yang kamu coba ucapkan, adalah langkah maju dalam perjalananmu menuju penguasaan bahasa global ini. Jangan biarkan rasa takut menghentikan langkahmu. Sebaliknya, jadikan rasa gugup itu sebagai tanda bahwa kamu sedang bertumbuh, sedang keluar dari zona nyamanmu, dan sedang dalam proses menjadi versi terbaikmu. Mulai hari ini, mari kita ubah “English Anxiety” menjadi “English Excitement”! Siapa tahu, tidak lama lagi, dunia akan mengenal Indonesia melalui suaramu yang fasih berbahasa Inggris. Kamu adalah generasi yang akan membawa Indonesia ke panggung global. Jadi, angkat kepalamu, tarik napas dalam-dalam, dan mulailah berbicara. Dunia sedang menunggu untuk mendengar suaramu!

Penulis: Fixsylia Ramadhani
(Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Riau, Semester 4)
Dosen Pembimbing: Esti Raihana M. Pd

Source:
EF English Proficiency Index (EF EPI) 2023: https://www.ef.com/wwen/epi/