PEKANBARU-(HPC)- Mulai bulan Januari 2017 ini wewenang SMA dan SMK sudah berada di Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau. Bahkan, persoalan aset pun sudah ditangani dan sudah selesai proses penyerahannya.
Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal M.Pd. menyebutkan, penyerahan aset sudah dilakukan sejak Oktober 2016 lalu. Sementara itu, ada Rp 300 miliar aset yang diserahkan ke Provinsi Riau.
Diterangkan Jamal, aset itu termasuk seribuan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Termasuk 23 Guru Tidak Tetap (GTT). Jamal mengakui, ada kekhawatiran GTT ini tidak terpakai di Provinsi Riau.
“Itu sudah kita serahkan. Cuma penganggarannya terhitung 1 Januari. Bagi GTT jangan khawatir. Kita akan tampung jika memang tak diperlukan di Provinsi Riau nantinya,” kata Jamal.
Ditanya apakah Disdik Pekanbaru punya anggaran untuk GTT ini, Jamal menyebutkan Disdik Kota Pekanbaru sudah menyiapkan anggaran meski sebelumnya ia sudah tahu jika GTT ini sudah ditarik ke Provinsi.
“Kita anggarkan. Selain itu, kita antisipasi jika memang GTT kita ini tidak diperlukan disana (provinsi),” ungkap Jamal.
Untuk diketahui, ada sekitar 22 sekolah yang diambilalih Pemprov Riau, rinciannya 16 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 7 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) . “Jadi untuk masalah aset sudah clear, mereka semua kini di bawah wewenang Provinsi Riau,” tutup Jamal. (Kominfo)
