Pekanbaru(Haluanpos.com)-Puluhan tokoh masyarakat Riau memadati Auditorium Universitas Muhammadiyah Riau dalam rangka mengikuti Forum Diskusi I Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) yang juga dihadiri pendiri FKPMR Hj Azlaini Agus yang juga tokoh perempuan Riau, ketua MKA LAMR Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf, Ketua DPD LAMR, Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil, Ketua Badan Pembina Harian UMRI, Prof Nazir serta beberapa pengurus Badan Pelaksanaan Harian FKPMR dan sekretaris FKPMR Ahmad Hijazi.
Dengan tema “Isu Strategis Riau : Saat ini dan Masa Depan”, dimana Diskusi I Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau dihadiri langsung ketua umum FKPMR Dr. drh. H. Chaidir, MM yang memimpin kegiatan Forum Diskusi I Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR). Rabu(13/8)
Dalam Diskusi I tersebut, Ketua FKPMR, Dr. drh. H. Chaidir, MM memaparkan beberapa isu aktual diskusi I yakni, Efesiensi anggaran, Penertiban Kawasan TNTN, Penyerahan aset yang disita pemerintah ke PT Agrinas, Pemberantasan Korupsi, Tata Kelola Pemerintahan dan Daerah Istimewah Riau.

Namun dengan dipaparkannya beberapa isu Forum Diskusi I FKPMR, salah satu tokoh masyarakat Riau, Hj Azlaini Agus menyampaikan alangkah pentingnya kita membahas masalah Daerah Istimewa Riau yang selama ini sudah menjadi isu Nasional. Bila perlu Isu istimewa harus lewat kongres,” ungkap Azlaini Agus.
Selama ini, FKPMR terbentuk untuk memperjuangkan orang Melayu. Dan selama ini kita telah berjuang dalam bagi hasil minyak dengan melibatkan beberapa unsur lembaga lainnya dan termasuk perjuangan hak-hak masyarakat Riau lainnya. Dan saya menghimbau berusahalah tetap independen agar kita bisa memperjuangkan masyarakat Melayu Riau,” harap Azlaini Agus.
Sementara itu, Asri Auzar dan Firdaus mantan Walikota Pekanbaru pada masanya, mengusulkan tentang membahas Penertiban Kawasan TNTN dan kawasan hutan alam lainnya, sebab banyak hutan di Riau diambil oleh cukong-cukong. Maka dari itu, perlu kerjasama antara FKPMR dan LAMR.
Sedangkan Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil dan Khazaini KS perlunya kita bahas penertiban kawasan hutan di Riau.
Diakhir Diskusi, Ketua umum FKPMR,
Dr. drh. H. Chaidir, MM menyimpulkan ada Dua agenda penting yang kita simpulan, Pertama Daerah Istimewa Riau dan Penertiban Kawasan Hutan di Riau, karena ini menyentuh kepentingan budaya Melayu. Dan dua agenda ini akan kita bentuk tim kecil atau tim perumus yang nantinya sampai ke Kongres Rakyat Riau,” ungkap Chaidir.
Ketua Badan Pembina Harian UMRI, Prof H M Nazir Karim, menjelaskan, Kami selaku tuan rumah mengucapkan terima kasih kehadiran tokoh-tokoh masyarakat Riau digedung UMRI dalam rangka mengikuti Forum Diskusi I Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau. Disamping itu, Prof Nazir juga memaparkan tentang sejarah singkat berdirinya Universitas Muhammadiyah Riau yang pertama di Indonesia yang berbasis Wafat. Dan kita memiliki Lembaga Wakaf UMRI yang sudah disahkan oleh Badan Wafat Indonesia(BWI),” tutup Prof Nazir.(YS)