Kegiatan Peluncurun Buku-Buku Karya Sanggar Sastra Tabir Selatpanjang Berlangsung Hikmat

0
963

MERANTI (HPC)-Sanggar Sastra Tabir Selatpanjang. Gelar kegiatan dengan tema “Berbagai Cerita Mencari Hikayat” Sekaligus Peluncuran buku buku karya sanggar sastra tabir selatpanjang yang berlangsung Dihalaman LAM jalan dorak kecamatan Tebing tinggi Kepulauan Meranti, Minggu malam 28/01/2018

Terlihat hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Riau Hardianto,SE, Anggota DPRD Kep.Meranti Mundarseh, Kadis Pariwisara, Pemuda dan Olahraga, Ketua MKA LAMR Kep.Meranti, Ketua MUI, Ketua KNPI kep.meranti, Kapolres, Danramil, Perwakilan Kepala Bea dan cukai Selatpanjang, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan para seniman.

Ketua sanggar sastra tabir Muhammad Al Hafis pada sambutannya mengatakan, mendirikan sanggar seni ini kami tidak bisa berdiri sendiri kami perlu dukungan dari berbagai pihak semua kalangan. Berbagai cerita mencari hikayat merupakan menjemput cerita rakyat masa lampau yang belum terpublikasi secara tertulis. Jadi disinilah puncak cerita, untuk mensukseskan Peluncuran Buku karya sanggar sastra Tabir. Kini kami memberi ruang kepada anak bangsa khususnya putra putri meranti untuk berbagi cerita kepada kami biar kami publikasikan secara tertulis.

Adapun buku yang dikuncurkan Sanggar Sastra Tabir Selatpanjang
1. Hikayat Lancang Selemat
2. Hikayat Anak Harimau
3. Putri Padang Gelenggang
4. Cerita yang Belum Diberi Judul (Kumpulan Puisi 100 Penyair Kepulauan Meranti)
5. Hikayat Sungai Tekepel
6. Mencari Tiang Pancang (Kumpulan Cerpen)

Dikesempatan yang sama H.Ridwan Hasan, Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Kep.meranti sangat mendukung Peluncuran buku buku karya sanggar sastra tabir selatpanjang, “mari sama sama kita ciptakan dan menggali hikayat zaman dahulu, sehingga kisah zaman dahulu bisa selalu diingat hingga sekarang.” Ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Afrizal Cik selaku Pengarah Sanggar Sastra Tabir, mengatakan sebagian dari kita ada yg tidak mau membaca cerita hikayat, tapi perlu diketahui, dari berbagai sisi kehidupan terkandung dalam cerita hikayat maupun puisi, dengan hikayat membuat hubungan antara sesama menjadi erat, banyak contoh negara yang mengabaikan puisi sastra mendapat dampak yang buruk.

Afrizal Cik Juga Mengajak Kepada anak anak muda mari kita kembangkan tradisi menulis, “menulis adalah suatu keabadian, penulis boleh mati tapi karyanya selalu ada tidak pernah mati.” Tutupnya.** (Drm)