PEKANBARU (HALUANPOS.COM)-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yang dibimbing oleh yang terhormat Ibu Intan Putri Azhari,SE.,M.Acc .
Mahasiswa yang beranggotakan 4 orang yaitu Muhammad Abdi, Nurman Danil, Rahmat Kurniadi dan Thoriq Natan merupakan mahasiswa semester 6 dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian manajemen yang diterapkan pada Cafe Tongla sehingga dapat meningkatkan kinerja manajemen.
Objek penelitian nya ialah Cafe Tongla yang berlokasi di Jl. Soekarno – Hatta, Sidomulyo Bar., Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28294
Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen.Perkembangan bisnis di era modern terjadi di semua kategori bidang usaha.
Termasuk pada bidang kuliner, yang berskala besar seperti seperti restoran-restoran kelas atas hingga yang berskala kecil seperti warung-warung dan cafe. Menangkap peluang dan pergeseran gaya hidup masyarakat yang menjadikan kegiatan tersebut sebagai bagian dari
kebutuhan hidup, membuat para pelaku bisnis food services melirik usaha coffee shop.
Dimana kehadiran coffee shop dinilai yang paling sesuai dengan gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini.
Cafe tongla sendiri berdiri sejak tahun 2018, cafe ini merupakan usaha yang terbilang cukup terkenal diwilayah pekanbaru,yang mana cafe atau togkrongan ini bernuansa lawas sesuai dengan dengan singkatan namanya “tongla” yaitu tongkrongan lawas, dan juga mempunyai ciri khas yang cukup unik, karena owner nya sendiri mengatakan bahwa di cafe ini tidak terdapat live musik ataupun games seperti konsep tongkrongan kekinian kebanyakan, alasan uniknya yaitu tongla lebih mengutamakan kenyaman bagi konsumen sehingga konsumennya dapat berdiskusi dengan nyaman tanpa suara riuh dan berisik karena keasikan main atau efek musik.
Owner Tongla mengajarkan kepada karyawan nya untuk memeberikan pelayanan yang baik dan sopan, agar konsumen merasa dijadikan raja, dihargai dan diprioritaskan pelayanannya.
Seperti mengucapkan mohon maaf ketika menghampiri pelanggan ketima akan menawarkan menu makanan, tolong, dan terima kasih. Menurut owner nya itu adalah magic words yang menjadi kunci pelayanan yang baik.
Namun, Tongla termasuk usaha yang merasakan dampak pandemi Covid 19 dan diberlakukannya PPKM, dimana dengan adanya larangan makan ditempat membuat pelanggan yang biasa berkunjung menjadi jarang datang, dan Tongla sendiri menutup gerainya lebih cepat. Oleh karena itu, omset penjualannya menurun drastis.
Mahasiswa Univesitas Muhammadiyah memberikan saran untuk Tongla aktif dalam aplikasi E-commers dan membuat pengemasan yang memang di desain untuk dibawa pulang, melakukan promosi di instagram atau akun-akun kuliner yang memiliki banyak pengikut sehingga lebih dikenal oleh penikmat kopi lainnya, memberkan diskon atau promo, membuat varian baru yang lebih kekinian karena tidak menutup kemungkinan bahwa keadaan terus berubah dan perubahan itu harus memaksa kita untuk beradaptasi. (Rilis)