Paripurna Laporan Reses, Ketua DPRD Sebut Masalah Banjir, Sampah dan Infrastruktur Keluhan Utama Warga

0
1150

Pekanbaru(Haluanpos.com)- Pasca melaksanakan kegiatan reses pada pertengahan bulan Januari lalu, DPRD Pekanbaru menggelar rapat paripurna Laporan Pelaksanaan Reses Anggota DPRD Pekanbaru taun 2024, Senin (26/03). Selain persoalan banjir, sampah dan pembangunan infrastruktur, masalah pendidikan serta kesehatan dan pengurusan administrasi kependudukan masih menjadi aspirasi yang paling banyak dikeluhkan warga.

Sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan reses anggota DPRD Pekanbaru sengaja dilakukan pada awal tahun anggaran. Hal tersebut dipicu, karena adanya pelaksanaan Pemilu pada tanggal 14 Februari lalu serta menyambut bulan suci ramadhan 1445 Hijriah.

Rapat Paripurna Laporan Reses Anggota DPRD dihadiri oleh anggota DPRD kota Pekanbaru
Rapat Paripurna Laporan Reses Anggota DPRD dihadiri oleh anggota DPRD kota Pekanbaru

Rapat paripurna ini, dipimpinan langsung oleh Ketua DPRD Pekanbaru – Muhammad Sabarudi. Laporan pelaksanaan reses anggota DPRD Pekanbaru tersebut, kemudian diserahkan kepada Sekdako Pekanbaru – Indrap Pomi Nasution agar nantinya bisa ditindaklanjuti oleh Pemko Pekanbaru.

MENARIK DIBACA:  SIPADU Kecamatan Bukit Raya, Wahyu Idris : Aplikasi ini Dapat Mempermudah Warga dan cepat

Ketua DPRD Pekanbaru, Muhammad Sabarudi mengatakan, meski pelaksanaan kegiatan reses sempat dimajukan namun tetap berjalan aman dan lancar. Dimana, persoalan banjir, sampah dan pembangunan infrastruktur masih menjadi keluhan utama warga Pekanbaru.

Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi ST membuka rapat Paripurna Laporan Reses anggota DPRD kota Pekanbaru
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi ST membuka rapat Paripurna Laporan Reses anggota DPRD kota Pekanbaru

“Pelaksanaan reses kita sih sebetulnya dilaksanakan sesuai jadwal, mau itu di bulan Januari atau di bulan Maret itu kan sesuai dengan kesepakatan Badan Musyawarah. InsyaAllah, reses kita berjalan aman dan lancar. Seperti biasa, aspirasi yang paling banyak dikeluhkan warga terkait persoalan banjir, sampah dan infrastruktur. Bahkan keluhan mengenai masalah pendidikan, kesehatan dan pengurusan administrasi masih tetap disampaikan warga,” Ungkap Sabarudi, Senin (26/02).

Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi memberikan sambutan
Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi memberikan sambutan

Sabarudi menambahkan, meski jumlah APBD Pekanbaru tahun 2024 naik dari Rp 2,6 triliun menjadi Rp 2,8 triliun namun alokasi anggaran untuk biaya penanganan banjir, sampah dan infrastruktur tetap belum bisa maksimal. Terlebih lagi, pada tahun ini Pemko Pekanbaru harus menyiapkan alokasi biaya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang jumlahnya mencapai Rp 76 miliar.

MENARIK DIBACA:  Konser di Masa Pandemi, Riau Rhythm in Orchestra Tampilkan Sembilan Karya Musik Baru

“Kita terus berupaya agar persoalan banjir, infrastruktur dan sampah bisa teratasi, namun lagi-lagi kondisi APBD Pekanbaru masih belum memungkinkan. Pasca pandemi Covid-19 tahun 2021 lalu, membuat APBD kita terus mengalami defisit. Bahkan hutang tunda bayar setiap tahun selalu ada, jadi kita harus bersabar dulu sampai kondisi APBD kita kembali stabil. Tahun ini kan ada pesta demokrasi Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pekanbaru, nah anggaran kita juga ada yang dialihkan kesana kalau gak salah jumlahnya sekitar Rp 76 miliar,” Sebut Sabarudi.

Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa menyerahkan laporan reses kepada ketua DPRD Kota Pekanbaru
Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa menyerahkan laporan reses kepada ketua DPRD Kota Pekanbaru

Berbagai upaya telah dilakukan Pemko dan DPRD Pekanbaru agar persoalan banjir, sampah dan infrastruktur bisa diselesaikan. Salah satunya dengan meminta bantuan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui sharing dana APBD Riau dan APBN tahun 2024. (YS)

MENARIK DIBACA:  Komisi penyuluh KP3K Riau taja Pelatihan Penyuluh se-Riau