Pelatihan Jurnalis Pekanbaru, PWRI-B Lalui Proses Pembelajaran

0
850

PEKANBARU (HPC)- Lembaga Pendidikan Wartawan yang diselenggarakan oleh Pekanbaru Jurnalist Center (PJC) diikuti dari berbagai wartawan  se Kabupaten Provinsi Riau yang tergabung dari beberapa Organisasi Profesi Wartawan. Bertempat di RR Cafe Marpoyan Pelatihan Jurnalis dimulai pagi hingga Sabtu sore (07/09/19)

Pada pembukaan kegiatan pelatihan sebelum masuk ke materi, diberi kesempatan sambutan kepada ketua PWRI-B Kepulauan Meranti untuk menyampaikan perkembangan isu terkini terkait profesi wartawan yang beliau pimpin.

Nurul Fadli, ketua PWRI-B dalam sambutannya menyampaikan: “PWRI-B Meranti yang hadir hari ini berjumlah 10 orang dengan semangat untuk terus belajar guna meningkatkan kompetensi wartawan” Ucap Fadli

Ketua PWRI-B memperkenalkan masing masing wartawan dari berbagai media yang turut serta dalam pelatihan jurnalis.

Selanjutnya Fadli juga mengatakan, Organisasi wartawan baik itu PWI, PWRI-B, GWI dan sebagainya adalah sama secara legalitas yang dikeluarkan oleh Kemenkumham.

“Organisasi profesi Wartawan ini seperti kakak dan adik yang harus tetap dijaga silaturahmi tanpa meninggikan satu organisasi dan merendahkan organisasi lainnya” kata Fadli

Nurul Fadli, Ketua PWRI-B menyampaikan sambutan pada Pelatihan Jurnalis Pekanbaru

“Saya selaku ketua PWRI-B terus menggesa anggota PWRI-B untuk terus belajar, karena menjadi wartawan butuh proses panjang. Harus melalui proses pembelajaran baik itu Bimtek, Pendidikan-pelatihan dan benar benar teruji profesionalitas wartawan melaui Ujian Kompetensi Wartawan (UKW)” tambah Fadli

Selanjutnya langsung pada materi pokok tentang Strategi Wartawan dalam Menghadapi Kekerasan. Selaku narasumber Drs. Wahyudi El Pangabean, MH menyampaikan ilmu dan pengalaman jurnalis yang sangat penting sebagai dasar bagi wartawan yang bekerja secara profesional.

Wahyudi menyampaikan point penting untuk menghindari kekerasan baik lisan maupun fisik, sebagaimana yang telah diberitakan kejadian wartawan menjadi korban kekerasan.

“Kunci penting bagi wartawan dilapangan dalam menajalankan tugasnya adalah pelajari dan tetap berpegang teguh pada Kode Etik Jurnalist (KEJ) dan kuasai UU yang berlaku, itu sudah cukup dan saya jamin akan terhindar kekerasan” Tegas Wahyudi

Semangat dengan motivasi yang tinggi dari pengalaman Wahyudi Pangabean menjadi seorang Jurnalis yang sukses. Wahyudi memberikan tips dari pengalamannya menjadi jurnalis.

“Kuncinya adalah Berbuatlah baik dan sampaikan dengan benar pada saat konfirmasi berita. Awali komunikasi dengan beretika dan santun kepada narasumber.” Kata Wahyudi yang saat itu pernah di media Forum

Selanjutnya, singkat penyampaian point penting yang juga disampaikan untuk tetap menjadi wartawan yang independent, berimbang, akurat dan tidak beritiqad buruk.

“Persiapkan diri anda sebelum melakukan liputan, jadilah wartawan yang berani, lakukan investigasi, reportase dan publikasi sendiri berita yang sudah anda tulis untuk disumbangkan kepada publik” tambah Wahyudi

Setelah pengkayaan ilmu jurnalist yang diberikan oleh Drs. Wahyudi el Pangabean, MH. Selanjutkan teori dan praktik langsung tentang menulis berita yang beretika dan santun serta praktik teknik wawancara diteruskan oleh Abdul Kadir, S.Pd, M.Pd, M.Kom setelah jeda waktu Ishoma.

Melalui proses pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh peserta hingga selesai, kegiatan ditutup penyerahan sertifikat dan foto bersama. (MF)