PEKANBARU (HALUANPOS.COM) – Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau 2014-2019, Dedy Syahrul mengingatkan Carles dan Saikolan Khalil lebih bijak dan arif dalam menyikapi pergantian jabatan. Keduanya juga diminta tidak membawa-bawa nama NU ketika jabatannya di pemerintahan diganti karena hal tersebut dianggap tendensius.

Sebelumnya dua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kanwil Agama Riau, yakni Carles dan Saikolan mempertanyakan sikap Kepala Kanwil Agama Riau Mahyudin yang mencopot posisi mereka sebagai Plt Kepala Kemenag di Bengkalis dan Rohil.

Carles yang sebelumnya merupakan Plt Kepala Kemenag Bengkalis digantikan Khaidir. Sedangkan Saikolan tak lagi menjabat sebagai Plt Kepala Kemenag Rohil digantikan oleh Naini.

MENARIK DIBACA:  Ketua KONI Pekanbaru Harap Pecatur Pekanbaru Raih Prestasi

Akan tetapi karena posisinya digantikan, Carles pun mengeluarkan statemen di media bahwa Kepala Kanwil Kemenag Riau Mahyudin tidak punya peduli terhadap NU karena telah mencopot dirinya sebagai Plt Kepala Kemenag Bengkalis.

Terkait hal itu Dedy Syahrul mengatakan perubahan Plt adalah hal biasa dalam suatu organisasi, akan tetapi membawa-bawa nama NU dalam persoalan pergantian jabatan tidak bijaksana dan tendensius.

“Saya yakin orang NU itu bukan orang bodoh. Prinsip santri dan orang NU itu siap memimpin dan siap dipimpin. Namun membawa ke ranah NU itu tidak baik dan tendensius. Kita meminta saudara Carles dan Saikolan bersikap ariflah,” kata Dedy, Ahad (6/6/2021) di Pekanbaru.

MENARIK DIBACA:  Pengurus Desak Ketua HIMATRIK-Pekanbaru Segera Lakukan Mubes

Dijelaskan Dedy, apa yang dituduhkan Carles dan Saikolan terhadap Kakanwil Kemenag Riau tidak benar, bahwa Mahyudin tidak peduli terhadap NU karena telah mencopot keduanya sebagai Plt Kepala Kemenag Bengkalis dan Rohil.

“Malah selama ini saya melihat Kepala Kanwil Agama Riau sangat perhatian terhadap NU, banyak kegiatan yang membawa nilai dan kultural NU,” katanya didampingi Drs H Alfian mantan wakil sekretaris PWNU Riau.

Oleh sebab itu Dedy mengimbau Carles dan Saikolan untuk lebih bijak dan tidak menyeret-nyeret nama NU.

“Tak pantas ada statemen di media yang membawa-bawa nama NU untuk posisi apa pun, termasuk di Kantor Wilayah Agama Riau,” kata Dedy.

Dikatakan Dedi, seluruh kader NU sepantasnya memegang prinsip ‘siap dipimpin dan siap memimpin”.*** sumber:cakaplah.com

By admin