UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya(Disbud Riau) Taja Workshop Seni Taman Budaya

0
905

PEKANBARU(HPC) -Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen membuka secara Workshop Seni Taman Budaya(DAK) yang ditaja oleh UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau di Hotel Drego Kota Pekanbaru yang disaksikan oleh Kepala UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan, Dra Asmiati serta nara sumber workshop

Dr Martinus Miroto M, FA ISI Yogyakarta, Armen Suwandi nara sumber workshop musik serta seluruh peserta Workshop Seni Taman Budaya hingga pejabat dilingkungan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau. Rabu(18/12/2019)

Ketua Panitia, Drs Irvan Nur, M, Sn mengatakan, Acara Workshop Seni Tari dan Musik Taman Budaya Provinsi Riau yang dilaksanakan pada 18 s.d 22 Desember 2019 dihotel Drego Jalan Jenderal Sudirman kota Pekanbaru selama 40 jam. Workshop ini dibagi dua, yakni workshop tari dan workshop musik dengan anggaran dari Dana Alokasi Khusus(DAK) dari Kemendikbud RI.

Sedangkan peserta merupakan perwakilan sanggar-sanggar dari Kabupaten dan kota yang masing-masing peserta workshop sebanyak 2 orang dari penata tari dan 2 orang penata musik. Sedangkan nara sumber workshop tari yakni Dr Martinus Miroto M, FA ISI Yogyakarta yang didampingi oleh asisten nara sumber Dasrikal, Wan Harun Ismail asal kota Pekanbaru. Sedangkan Nata sumber workshop musik yakni Armen Suwandi dengan asisten nara sumber, Anggara Satria, Taufiq Yendra Pratama asal kota Pekanbaru.

Untuk materi workshop adalah pelatihan seni tradisi menjadi karya kekinian yang berpijak pada tradisi budaya Melayu Riau. Dan diakhir workshop nantinya, maka peserta workshop dapat membuat sebuah karya tari dan musik yang akan ditampilkan pada 21 Desember malam dihotel sebelum penutupan acara,” ungkap Irvan Nur.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen menjelaskan, Kegiatan ini merupakan wujud warisan budaya yang perlu kita lestarikan. Walaupun workshop ini mengaraf sebuah karya seni secara instan, namun kita meminta workshop ini harus melekat pula nilai-nilai budaya dan bersumber pada karya warisan budaya tak benda.

Kegiatan ini merupakan pembinaan terhadap karya budaya yang telah diintruksikan oleh Menteri Kebudayaan. Maka dari itu proses pembinaan warisan budaya perlu dikembangkan kepada generasi muda agar mereka memahami nilai-nilai warisan budaya yang ada di Provinsi Riau ini.

Sementara itu, Miroto sebagai narasumber dalam workshop tari akan menggunakan Metode Judul yang nantinya saya lakukan untuk memberikan workshop tari sehingga peserta secara cepat bisa memahami tentang penataan tari,” ungkap Miroto. (Yusuf)