PEKANBARU(HPC)- Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengaku sangat bersyukur situasi Kota Pekanbaru kondusif. Ia mengenang saat Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2011 silam.
Kala itu hasil Pilkada digugat hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan juga digelar Pemungutan Suara Ulang (PSU).
“Namun Alhamdulilllah Pekanbaru kondusif saat itu, walau ada PSU,” terangnya saat membuka Diskusi Penguatan Pembauran Kebangsaan Antar Suku, Etnis, Golongan dan Paguyuban Kota Pekanbaru, Selasa (3/12/2019).
Ayat menyebut masyarakat di Kota Pekanbaru berasal dari berbagai suku, agama dan etnis. Ia mengajak semuanya bisa menjaga hubungan yang harmonis dan kerukunan.
Apalagi diskusi yang ditaja Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Pekanbaru dihadiri perwakilan etnis dan suku. Diskusi ini dalam upaya seluruh masyarakat bisa berbaur dan saling menjaga kerukunan.
“Jadi mari kita jaga dan tingkatkan kerukunan, kita berupaya bagaimana Pekanbaru tetap harmonis dalam keberagaman,” ajaknya.
Wakik Walikota dua periode ini berpesan kepada para tokoh masyarakat yang hadir dalam diskusi tersebut. Ia mengajak agar para tokoh menyampaikan sejumlah pesan ke masyarakat.
Pesan tersebut di antaranya mengajak masyarakat agar mengedepankan kepentingan bersama. Ia juga mengajak agar masyarakat saling berbaur walau berasal dari beragam suku, agama dan etnis.
“Jangan menjadi ekslusif, tapi berbaurlah di tengah masyarakat. Serta taati aturan hukum yang berlaku dan jaga situasi kondusif bersama,” paparnya.
Ketua Forum Pembauran Kebangsaan, Suraji Ali menyebut bahwa kegiatan ini diikuti oleh para tokoh masyarakat. Ia mengajak para tokoh bisa menebar semangat pembauran kebangsaan.
“Kita mengajak untuk meningkatkan hubungan yang harmonis, agar bisa menciptakan Kota Pekanbaru yang smart city madani,” ujarnya. (Km)