Persiapan Pelantikan Kepengurusan HIPMI Sudah Rampung 90 Persen

0
827
  • Persiapan pelantikan kepengurusan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang baru yang akan dilaksanakan pada tanggal 11/11/2017 sudah rampung 90% hingga saat ini.  Peserta yang nantinya akan menghadiri acara ini sama seperti komposisi undangan yang hadir pada saat MOSDA yang lalu.  Yang mana terdiri dari 12 Kabupaten Kota, 10 Bupati, dan 2 Walikota dengan pembicara kunci dari nasional, pendiri HIMPI yaitu H. Abdul Latif. Pada acara ini nantinya juga dilaksanakan sekaligus peluncuran dan bedah buku 45 tahun HIPMI.

 

“Kami tetap mengundang komposisi undangan seperti pada saat MUSDA yang lalu. Sekaligus pada acara ini juga peluncuran dan bedah buku pendiri HIPMI ini akan dilaksanakan”, ujar Fitria Fauzy selaku Stering Komite saat diwawancarai media di Aunties House Cafe, Jum’at (27/10/2017) malam.

 

Lebih lanjut, dari kementrian sendiri yang turut hadir yaitu Pembicara Kuncinya Menteri Agraria dan Tata Ruang /BPN SOFYAN DJALIL yang saat ini tinggal mencocokkan jadwal saja.

 

Namun, sampai saat ini hanya pihak dari Gubernur saja yang belum bisa dihubungi untuk meminta waktu audiensi. Karena ada beberapa kali momen nasional BPD HIPMI Prov Riau , sangat kecewa karena belum ada atensi dan gubri. Beberapa kali melalui protokoler, pada saat detik-detik terakhir selalu saja dibatalkan secara sepihak dari gubernur.

 

“Kami sangat kecewa kepada Gubernur karena dalam beberapa kali acara selalu saja membatalkan secara sepihak di saat detik-detik terakhir. Bahkan di acara nasional pun, Gubernur juga membatalkan di detik-detik terakhir. Dan ketika dibatalkan, tidak ada pula pengganti yang diutus untuk menggantikannya”, ujarnya lagi.

 

Padahal Gubernur berulang kali menyebutkan bahwa bangga menjadi kader HIPMI dan menjadi Mantan Ketua Umum HIPMI. Namun di sini pihak HIPMI selau berbaik sangka bahwa bisa saja di sini adanya miss communication antara pihak protokoler yang tidak menyampaikan berita kepada Gubernur sehingga membatalkan secara sepihak begitu saja.

 

“Kami di sini selalu berhusnudzon saja. Mungkin dari pihak protokoler sendiri tidak menyampaikan langsung kepada pihak Gubernur dan mantan Krtum ini. Sehingga mereka membatalkan sepihak saja di detik-detik terakhir”, tutupnya. (tengku)