PKH atau Conditional Case Transfer dalam Pengamatan World Bank

0
828
Sumber foto: agungwasono

Haluanpos (HPC) – Program Bantuan Tunai Bersyarat (CCT) merupakan bagian yang berkembang pesat dari kebijakan perlindungan sosial. Berdasarkan rilis worldbank.org yang merangkum pengalaman program baru-baru ini. Program Transfer Tunai Bersyarat memberikan pembayaran tunai ke Keluarga Miskin dengan kriteria memenuhi persyaratan pada kategori dan perilaku komitmen tertentu, umumnya terkait dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan dan pendidikan anak-anak.

Generasi pertama transfer tunai bersyarat (kebanyakan di negara-negara berpenghasilan menengah seperti di Amerika Latin) ditandai dengan implementasi yang baik sehubungan dengan penargetan, evaluasi umum dan evaluasi dampak. Dari program ini, kami mengetahui bahwa program CCT yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik dapat memperlihatkan berbagai hasil yang bagus, seperti penargetan yang efisien, peningkatan konsumsi makanan yang bergizi seimbang dan peningkatan peran serta dalam keaktifan sekolah.

Program ini tentu saja bukan sebagi obat mujarab untuk menghapus penyakit pola pikir yang terlena dalam kemiskinan. Guna meningkatkan kesejahteraan secara ekonomi, mereka perlu menghasilkan sinergi penuh antara bantuan sosial dan pengembangan modal usaha serta ditopang oleh pasokan layanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas baik. Mereka sebagai penerima manfaat juga bisa menuntut secara administratif jika hak mereka terabaikan. Kedua sistem penargetan rumah tangga yang terdiri dari beberapa komponen Keluarga miskin berdasarkan hasil pemantauan indicator kemiskinan dalam analisa data. Program ini perlu melibatkan koordinasi yang luas antar instansi, dan seringkali didukung oleh tingkat pemerintahan.

Adaptasi percontohan yang lebih baru lagi menguji coba CCT dalam beragam pengaturan, dalam daftar negara berpenghasilan rendah, di lingkungan perkotaan (seperti dalam konteks A.S.), dan untuk tujuan yang lebih khusus. Kami berharap bahwa karena program dilaksanakan dalam situasi yang lebih beragam dan kualitas yang lebih bervariasi, dampak yang dihasilkan juga akan menjadi lebih bervariasi. (rls/mf)

Sumber: worldbank.org