PEKANBARU(Haluanpos.com)- Rencana akan memberlakukan Jalan Riau satu arah oleh Dishub Pekanbaru, hal ini mendapat respon keras dari warga sekitar, sebab terobosan tersebut tidak menyelesaikan masalah.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Robin Eduar, SE mengatakan, Saya sudah banyak menerima keluhan masyarakat terkait memberlakukan Jalan Riau satu arah. Jadi, untuk mengurai kemacetan yang selama ini cukup parah. Justru warga meminta agar Dishub sedikit kreatif dan berinovasi, mencari akar permasalahan mengapa terjadi kemacetan di jalur tersebut,” ungkap Robin Eduar.
“Warga di sepanjang Jalan Riau, plus warga sekitarnya, sudah banyak menyampaikan ke saya. Meminta agar Dishub membatalkan rencana tersebut. Warga sudah pasti menentang, menolak,” tegas Robin Eduar SE MH, Rabu (11/5/2022).
Politisi vokal ini justru memberikan saran kepada Dishub, bahwa untuk mengurai kemacetan di Jalan Riau, dengan mencari penyebabnya. Selama ini, penyebab macet di jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Riau tersebut, karena tersendatnya kendaraan di beberapa simpang di sepanjang Jalan Riau.
Terutama di simpang Jalan Kulim, Jalan Kuras, Jalan Mutiara, Jalan Angkasa dan di simpang Jalan Kayu Manis. Khusus di titik ini Robin menyarankan, agar diperlebar mulut simpang tersebut.
Sementara untuk simpang Jalan Guru Sulaiman, selain diperlebar, dilakukan rekayasa lalu lintas kendaraan, yang hanya bisa masuk tapi tak boleh keluar ke Jalan Riau.
Sedangkan titik di depan Mal Ciputra, kendaraan hanya bisa masuk mal saja, lalu keluarnya di belakangan mal tersebut.
“Jika sudah dilakukan ini, maka saya yakin tidak akan ada kemacetan lagi. Karena di titik-titik itu lah sumber dan pusat kemacetan. Anggaran untuk perlebar simpang, bisa diplot di APBD Pekanbaru,” sebutnya.
Politisi PDI-P ini menilai, rencana Dishub membuat jalan satu arah, justru menimbulkan masalah baru. Apalagi kendaraan dialihkan ke Jalan Kayu Manis-Jalan Pemuda hingga Jalan Kulim. Padahal jalan ini kecil dan sempit, yang tentunya mengalihkan kemacetan dari Jalan Riau saja.
“Cari akarnya. Jangan cari solusi pintas sehingga merugikan masyarakat. Dishub ini jangan cari enaknya saja,” tegasnya lagi.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa selain memperlebar simpang, pemerintah harus memikirkan untuk membuat dua jalur di Jalan Riau tersebut. Termasuk melarang truk tonase besar melintasi jalur itu.
“Jalan Riau ini termasuk pusat perekonomian, jadi harus dipikirkan dua jalur, layaknya jalan Tuanku Tambusai. Tidak justru mematikan ekonomi warga dengan satu jalur tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRL) Dishub Pekanbaru Bagus Saputra menyebutkan, bahwa Jalan Riau dan jalan protokol yang ada di sekitarnya akan diterapkan satu arah.
Rencana awal akan diterapkan rekayasa lalu lintas tersebut, sebelum Idul Fitri. Namun sampai sekarang belum direalisasikan.
“Rekayasa arus lalin yang akan diterapkan itu Jalan Kulim akan diatur dua arah, Jalan Riau satu arah dari timur ke barat, Jalan Kayu Manis dua arah, tidak ada perubahan dari sebelumnya. Begitu juga Jalan Pemuda dua arah tidak ada perubahan. Terakhir Jalan Jati satu arah dari arah barat ke timur,” paparnya seraya akan mensosialisasikan ini ke masyarakat.(YS)