Pelalawan(Haluanpos.com)-Tonggol kebesaran adat di bawah naungan Datuk Sati Diraja/ Batin Si Bokol-Bokol Rantaubaru dinaikkan. Hal ini terlihat saat menjelang penutupan khalwat suluk di Dusun Malako Kecil Desa Rantaubaru Kabupaten Pelalawan pada siang Ahad (18/09) di halaman rumah suluk Rantaubaru.

Tonggol yang dinaikkan tersebut terdiri dari Tonggol Datuk Sati Diraja sendiri ditambah beberapa tonggol dari pesukuan, yaitu tonggol Datuk Sarikoto, Datuk Mangku, Datuk Majosindo, Datuk Paduko Momad, dan Datuk Paduko Suanso.

“Ini kita lakukan demi memeriahkan penutupan khalwat suluk yang telah dilakukan selama sepuluh hari,” ungkap Datuk Sati Diraja/ Batin Sibokol-Bokol, Dr. H. Griven H. Putera saat dihubungi awak media.

Lebih jauh, Datuk Sati Diraja menyampaikan bahwa ini membuktikan bahwa adat dan syarak (Agama Islam) tak dapat dipisahkan di Desa Rantaubaru.

MENARIK DIBACA:  Ketua PKK Riau Hadiri Acara Pencanangan Bulan Bhakti PKK KB Dan Kesehatan

”Sesuai dengan ungkapan adat, bahwa adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah atau syarak mengata, adat memakai,” katanya.

Batin Sibokol-Bokol juga menginformasikan bahwa peristiwa suluk ini bukan hanya peristiwa agama saja, tapi di sana terdapat nuansa adat budaya, hal ini terlihat pada proses pembukaan dan penutupan suluk. Selain itu, di antara panitia suluk pun terdapat dari unsur pemangku adat.

“Pada malam pembukaan khalwat suluk, terdapat prosesi adat di mana nenek mamak menyerahkan anak kemenakan kepada tuan guru untuk dididik dan diajar dalam suluk tersebut. Lalu pada penutupannya pun demikian. Kalau pada pembukaan, nenek mamak yang menyerahkan anak kemenakan, maka pada penutupan suluk, tuan guru pula yang menyerahkan kembali anak kemenakan yang sudah dididik dalam suluk tersebut kepada nenek mamak,” ungkap Datuk Griven.

MENARIK DIBACA:  Bujang Dara Pelalawan di Harapkan dapat Memberi Kontribusi bidang Pariwisata

“Pada saat serah terima anak kemenakan tersebut, para pemangku adat memakai baju adat. Prosesi adat ini insya Allah akan kita lestarikan demi merawat kekayaan adat budaya kita di negeri ini,” ungkap Batin Sibokol-Bokol.(Rls/YS)