” Ini Tandanya Pengkhianatan dan Penghilangan Sejarah ” sebab sejarah kesultanan Siak Sri Indrapura yang memberikan izin pengelolaan minyak diwilayah Kesultanan Siak pada tahun 1930 “

Pekanbaru (Haluanpos-com)- Hal inilah, Pewaris Keluarga Besar Keturunan (zuriyat) Kesultanan Siak Sri Indrapura, Tengku Syed M.Amin bin Tengku Syed Ibrahim bin Tengku Syed Abu Bakar merasa kecewa dengan pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Provinsi Riau yang tidak melibatkan dalam dalam alih kelola WK Migas di Provinsi Riau.

“Kami Keluarga Besar Keturunan (zuriyat) Kesultanan Siak Sri Indrapura tidak pernah mendapatkan perhatian dan apresiasi yang wajar dan proporsional atas produksi Migas yang telah di eksploitasi di atas bumi wilayah Kesultanan Siak Sri Indrapura, dan sepertinya Pemerintah Riau tidak punya itikad baik merangkul dan melibatkan Zuriyat Sah Kesultanan Siak Sri Inderapura dalam peralihan operasional Blok Migas terbesar dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina,” ungkap
Tengku Syed M. Amin. Selasa(27/7/21)

MENARIK DIBACA:  Disbud Riau Gelar LCC Tingkat SMP/MTs se-Riau, SMP Negeri Bernas Binsus Pelalawan Raih Juara Satu

” Kami akan menuntut walaupun sampai ke Pengadilan Internasional sekalipun, patut diingat bahwa sebelum NKRI ini ada, Negeri ini sudah tegak berdiri dengan Sultan sebagai penerajunya,” ungkap T Syed M Amin

” Sejak awal eksplorasi dimulai pada 1930 oleh perusahaan minyak Amerika N.V. Nederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij (NPPM) yang kini PT Chevron Pacific Indonesia,
Kesultanan Siak mendapatkan Pembagian Hasil kompensasi Blok Rokan, mengapa sejak tahun 1970 hingga saat ini tidak lagi diberikan dan hilang begitu saja, sepertinya ada konspirasi jahat maka kami tidak akan diam dan akan kami telusuri walau sampai ke lubang semut sekalipun,” Ungkap Tengku Syed Amin.(YS)

By admin