PEKANBARU (HPC)–Pemerintah Arab Saudi resmi menutup akses ibadah umrah di negaranya terkait antisipasi penyebaran virus Covid-19 mulai Kamis (27/2) lalu. Hal ini berpengaruh terhadap para calon jamaah umrah di Indonesia yang telah siap diberangkatkan.
Mau tidak mau, sebagian dari jamaah yang siap berangkat setelah dikeluarkannya aturan tersebut harus membatalkan perjalanannya. Sementara sebagian lain diketahui telah mendarat di Arab Saudi.
Menanggapi hal ini, Kabid PHU Kanwil Kemenag Riau H Darwison MA melalui Kasi Bina Umrah dan Haji Khusus Ahmad Zakir M IKom mengimbau agar seluruh biro perjalanan umrah dan jamaah di Riau dapat membuat kesepakatan. Pasalnya, dia mengatakan hampir 100 persen teknis keberangkatan umroh dilakukan pihak swasta.
”Ya, harus disikapi dengan bijak karena ini bukan keputusan pemerintah. Kita
juga inginnya tidak ada yang dirugikan. Saya imbau agar ada kesepakatan antara travel dengan jamaah yang telah daftar dan akan berangkat,” sebut Ahamd Zakir kepada Pekanbaru Pos, Ahad (1/3).
Kesepakatan tersebut, katanya, bisa saja berupa reschedule keberangkatan ke waktu lainnya. Sehingga kedua belah pihak tidak terlalu terdampak rugi atas
keputusan otoritas Arab Saudi tersebut.
”Harus ada kesepakatan tentang bagaimana jamaah umroh tetap bisa berangkat di lain waktu. Tapi dengan tidak merugikan pihak travel-nya juga ya,” ungkapnya.
Termasuk masalah refund, dia mengatakan hal tersebut sepenuhnya menjadi
tanggungjawab perusahaan travel. Pihak pemerintah sejauh ini hanya dapat
menjamin perlindungan kepastian hukum terkait masalah tersebut.
”Kalau terkait kepastian ganti rugi dan semacamnya itu ada di pihak travel.
Pemerintah memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada kedua belah
pihak,” ungkap alumni UMY ini.
Saat ini menurut Ahmad Zakir, dari data yang tercatat di Kanwil Kemenag Riau
tak kurang dari 56 travel ibadah umrah yang terdaftar. Sementara itu kondisi biro perjalanan jamaah umroh asal Riau saat ini
tercatat. 1. Maharatu perdana, 21 jamaah tanggal 1 Maret keluar dari Jeddah
sesuai schedul. 2. Light Water tgl 1 Maret dr Jeddah 117 jamaah sesuai schedule 3.PT. Bimalyndo Hajar Aswad tanggal 28 Februari 50 jamaah reschedule4. Rindu Baitullah Cabang Riau, tanggal 1 Maret dari Jeddah sesuai jadwal 34 jamaah by Lion. 5. PT Almuchtar Tour & Travel Cabang Pekanbaru, kepulangan 4 Maret jam 2.40 dengan rute (JED-KUL), sampai di KUL pukul 16.35, take off (KUL-PKU) pukul 19.55 WIB sebanyak 36 pax By Malaysia Airlines. 6. PT. Krakatau Citra Indonesia 49 Pax kepulangan dari Jedah, Ahad tanggal 1 Maret by Lion Air. 7.PT. Muhibbah Mulia Wisata. Kepulangan 5 Maret dari Jeddah
sebanyak 134 sesuai jadwal.8. PT Silver Silk kepulangan dari Jedah Ahad 1. Maret by Lion Air 85 pax. by MH sudah landing di Kuala Lumpur 35 pax.9. PT ALBADRIYAH WISATA kepulangan hari Senin tgl 2 Februari 2020 by Lion Air via Kualanamu 35 pax. 10. PT MUSAFIR T&T, kepulangan Jeddah-Sin, 3 Maret by Scoot, 37 Pax, sementara sesuai schedule. 11. PT Annajwa Islamic tour & Travel Riau batal berangkat 5 Maret 2020 by Lion Air sebanyak 92 jamaah.12. PT. CAHAYA HATI WISATA RELIGI PEKANBARU 200 JAMAAH Kepulangan JED-KUL04 Maret 2020. 13.45-03.00. 13. PT Nadwa Mulia Utama, batal berangkat 5 Maret 2020 by Lion Air, sebanyak 45 jamaah (visa sudah keluar tapi hilang dari sistem). 14. RIAU WISATA HATI RWH 04 MAR: 33 PAX MALAYSIA AIRLINES. RWH 01MAR: 39 PAX + 84 PAX MALAYSIA AIRLINES. RWH 05 MAR : TURKEY 30 PAX TURKISH AIRLINES. 15. PT KARYA AMANAH DUTA INSANI KEBERANGKATAN 20 MARET 20
JAMAAH.(rls)