Hati -Hati Penipuan QNet Modus Lowongan Kerja di Pekanbaru

0
71417

PEKANBARU(HPC)– Ratusan orang berkumpul di Jalan Arengka Ujung, tak jauh dari Jalan Rawa Bening. Dengan berpakaian jas rapi dan gadget senilai jutaan rupiah, serta mobil mewah yang sengaja diparkir berjejer. Dari dalam ruangan dua orang pembawa acara terlihat membagi-bagikan uang kepada penonton di depannya, sambil berteriak

“Ora Umum, Ora Umum, Utang Gadai Dol”

Dari pantauan haluanpos.com ratusan orang di dalam ruangan tersebut. Namun terlihat seorang wanita muda kelihatan cemas, wajahnya murung. Dengan tatapan kosong tak hiraukan ocehan pria yang melakukan persentasi di depannya.

Nisa (23) namanya. Warga Sumatra Barat Pengaraian ini merasa ditipu habis-habisan oleh tetangganya sendiri. Pagi buta ia berangkat dari kampungnya. Berpamitan dengan orang tua melamar pekerjaan di Pekanbaru. Dengan menggunakan pakaian seadanya ia beranikan pergi seorang diri dengan bekal membongkar uang tabungan yang sudah lama ia kumpulkan.

Namun malang, bukan pekerjaan yang ia dapat tetapi malah di ajak bergabung ke multi-level marketing PT QNet Indonesia yang berpusat di jalan Arengka (Jalan Rawa Bening-Red).

“Saya merasa ditipu. Katanya ada perusahaan PT Amd sedang buka lowongan pekerjaan, rupanya MLM berbentuk jasa orang dan modal yang besar,”Ujarnya kepada haluanpos.com, Rabu (12/10) pagi.

MENARIK DIBACA:  AKBP Edy Sumardi Sosok Polisi Membantu masyarakat Tampa Jarak

Ia menceritakan kehidupannya yang susah di kampung. Untuk ke Pekanbaru saja ia hanya memiliki uang pas-pasan. Hingga untuk pulang ke kampung halamannya, ia tidak memiliki uang lagi.

“Saya tidak bisa pulang, kehabisan ongkos,”Imbuhnya.

Tak hanya Anisa rupanya, penipuan multi-level marketing PT QNet di Pekanbaru dengan modus lowongan pekerjaan perusahaan juga di alami mahasiswi UIN Suska berinisial SL (22). Ia menjelaskan mendapatkan pekerjaan sesuai profesi idaman atau latar belakang pendidikan merupakan idaman setiap orang. Hal inilah yang di manfaatkan agen agen Qnet untuk merekrut anggotanya.

“Saya di iming-imingi gaji yang besar. Namun setelah datang di jamu kos gratis serta makan bersama, malah di ajak bergabung ke MLM dan jualan produk dengan cara memaksa untuk di jual belikan melalui mengajak adik bergabung mencari dua teman dan memasuki bisnis itu,”Ujarnya.

SL juga mengatakan meski pun tidak ada paksaan untuk mau bergabung atau tidak, namun dengan kebohongan yang dilakukan agar mau datang ke acara seminar tersebut telah merugikan banyak orang. Apalagi jika korbannya tinggal jauh dari daerah-daerah di luar Kota Pekanbaru.

MENARIK DIBACA:  Sarwan Kelana hadir sebagai Pemateri Jurnalistik di Acara Seminar Internasional

“Inikan namanya penipuan terselubung, memanfaatkan orang yang butuh pekerjaan banyak orang jauh kasihan,”Geramnya.

Penipuan Q-net tak hanya sampai disitu, Djohan (24) warga Sukajadi, mengaku adik kandungnya pernah hampir termakan rayuan agen Q-net yang mayoritas mereka orang yang di kenal.

“Agen Q-net ini kawan adik saya. Dia tau adik saya lagi butuh pekerjaan,”Ujarnya bercerita kepada haluanpos.com

Adiknya awalnya tergoda karena di tawari dengan gaji yang tinggi. Kemudian juga diyakinkan dengan dibawa ke salah satu Hotel untuk menghadiri pertemuan.

“Syarat masuk kerja disana katanya harus bayar uang masuk 7 hingga 8 juta. Dengan alasan lewat jalur belakang sampai disuruh gadaikan surat tanah orang tua,”Tutur Djohan.

Selidik punya selidik, ternyata setelah membayar uang tersebut, adiknya juga diwajibkan mencari anggota dibawahnya agar mendapatkan bayaran dipekerjaannya ini.

“Saya langsung bilang kalau itu penipuan, jangan dipercaya, yang ada uang tidak kembali,”tegasnya.

Namun dugaan Djohan benar adanya, kecurigaan timbul saat agen Q-net, mendesak adiknya untuk segera membayarkan uang tersebut segera mungkin. Karena sudah ditanya orang perusahaan tempatnya bekerja.

MENARIK DIBACA:  Wakil Ketua DPRD kota Pekanbaru, Ginda Burnama Resmikan Posyandu Melati

“Adik saya menolak untuk memberikan uangnya, lantas mereka marah dan mengancam akan melaporkan ke polisi, dengan alasan pencemaran nama baik,”Cerita Djohan.

Tak hanya sampai di situ saja, adiknya juga mendapatkan teror melalui facebook dan telfon yang tidak dikenal menanyakan alamat rumah dan minta bertemu.

“Sampai sekarang dia tidak lagi berteman dengan temannya itu. Saya berharap Dinas terkait dan Pemerintah Kota Pekanbaru mendata PT mana benar menjadi prioritas kebutuhan pencari kerja di Kota Bertuah ini”Tutur Djohan.

Menanggapi hal tersebut, Dosen UIN Suska, Hayatullah Kurniadi meminta kepada masyarakat Pekanbaru untuk berhati-hati, khususnya untuk mahasiswa yang banyak menjadi korbannya.

“Dirumah saya juga ada korban Qnet ini yang sekarang menumpang karena terlantar,”Ujarnya saat dikonfirmasi haluanpos.com

Hal senada dihimbau penuh Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edi Sumardi kepada haluanpos.com saat dikonfirmasi lewat kontak Whatsappnya mengatakan “Kita akan selidiki dulu, karena zaman sekarang memang banyak modus operadik seseorang, “ungkapnya. (rls/Win)