Wakil Bupati Meranti Ikuti Acara Simulasi Pengamanan Pilgubri 2018, Pastikan Pesta Demokrasi Riau Berjalan Aman, Tertip dan Lancar

0
647

SELATPANJANG (HPC) –Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim menghadiri Simulasi Sistem Pengamanan Kota dalam rangka pengmanan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018, kegiatan dalam rangka menjamin Pilkada yang aman dan kondusif di Kepualuan Meranti itu dipusatkan di Lapapangan Gelora, Selatpanjang, Rabu (31/1/2018).

 

Hadir dalam kegiatan itu, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP. La Ode Proyek, Ketua Komisi I DPRD Meranti Edi Masyudi, Ketua MUI Meranti H. Mustafa, Kandepag Meranti, Sekretaris KPU Meranti, Perwakilan Panwaslu Meranti, Kasi Pidum Kejari Meranti, Perwakilan Koramil Selatpanjang dan lainnya.

 

Dalam simulasi tersebut, Kepolisian Mapolres Kepulauan Meranti menampilkan semua aksi yang berpotensi menimbulkan gangguang keamanan yang mungkin terjadi dalam Pilkada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018 di Kepulauan Meranti.

 

Menyikapi kegiatan itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim didampingi Kapolres Kepulauan Meranti AKBP. La Ode Proyek, mengapresiasi terlaksananya acara tersebut. Menurutnya simulasi pengamanan Pilkada ini sangat penting dalam mempersiapkan diri mengantisipasi segala bentuk potensi kerawanan yang akan mengganggu stabilitas Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan datang.

 

“Semoga denga kegiatan ini aparat keamanan lebih siap mengantisipasi segala bentuk ancaman dan gangguang dalam Pilkada mendatang,” ucap Wakil Bupati.

 

Meski pihak keamanan telah siap mengantisipasi segala bentuk kerawanan yang bakal terjadi, namun Wakil Bupati berharap seraya mengingatkan kepada seluruh masyarakat Meranti untuk melaksanakan pesta demokrasi itu dengan cerdas sehingga tercipta kemanan dan kondusifitas daerah.

 

“Mari bersama kita ciptakan keamanan dan ketertiban dalam Pilkada nanti, berdemokrasilah dengan cerdas jangan sampai membuat rusuh yang pada akhirnya akan merugikan kita sendiri, jika Meranti aman dan nyaman yang diuntungkan adalah kita semua,” ucap Wakil Bupati.

 

Sekedar informasi, simulasi pengamanan Pilkada diawali dengan Kampanye dari salah satu pasangan calon yang dilangsungkan disebuah lokasi yang dipenuhi oleh masa pemdukung, disaat yang sama petugas Kepolisian dari Satlantas Polres Meranti melakukan cipta kondisi lalu lintas yakni penjagaan, pengawalan dan patroli. Memastikan tidak terjadinya pelanggaran kampaye dijalan raya dan tercipta situasi kondusif, aman dan lancar. Namun tak dapat dikata Kampanye yang awalnya tertip dan aman tiba tiba memanas, dimana salah seorang warga  yang tidak senang terhadap Paslon melakukan penyerangan, namun berkat kesigapan petugas pengamanan khususnya Kepolisian Polres Meranti, demonstrasi dan kerusuhan berhasil diamankan.

 

Simulasi selanjutnya adalah prosesi distribusi surat suara yang dilanjutkan dengan pemilihan atau pencoblosan disebuah TPS dibawah pengawalan ketat petugas Kepolisian Polres Meranti. Pada kesempatan itu salah seorang warga melakukan protes karena tidak terdaftar dan memaksa untuk melakukan pencoblosan. Dengan sigap atas permintaan Panwaslu seorang perwira pengawas dari Kepolsian melakukan negosiasi dengan warga bersangkutan seraya mengupayakan solusi akhirnya solusi yang diberikan bisa diterima warga dan pemilihan kembali berjalan dengan kondusif hingga selesai.

 

Simulasi berikutnya saat dilakukan penghitungan kartu suara setelah selesai dimasukan ke kotak suara untuk dibawa kekantor KPU. Dibawah pengawalan dari Kepolisian dan Linmas, seperti diketahui karena Meranti berpulau pulau proses pengamanan dilakukan sedikit ekstra karena harus dibawa melalui jalan darat dan laut.

 

Sesampai di KPU proses selanjutnya dilakukan sidang pleno lagi lagi dibawah pengawalan ketat Kepolisian untuk mengantisipasi terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan di kantor KPU terutama pada dokumen negara tersebut. Setelah direkapitulasi diperolehlah pemenang salah satu Paslon. Hal itu ternyata memicu ketidak puasan dari pendukung Paslon yang kalah  kemudian melakukan aksi unjukrasa yang berbondong-bondong mendatangi kantor KPU. Situasi memanas dorong dorongan, saling pukul dan pelemparan serta tindakan anarkis dari tim sukses tak terelakan. Melihat kondisi itu pihak kepolisianpun memperketat pengamanan dengan menurunkan tim Dalmas yang dipersenjatai tali tambang sambil melakukan negosiasi dengan perunjukrasa.

 

Namun sayang negosiasi tidak berjalan mulus, unjukrasa semakin tidak terkendali, untuk meredam aksi aparat kepolisianpun semakin tegas  dengan mengintruksikan masa agar tidak anarkis, karena eskalasi gangguang keamanan meningkat, pasukan Dalmas lanjut yang dilengkapi tongkat dan tameng kembali dikerahkan untuk mendesak masa menjauh dari KPU. Tak lama tim Dalmas kendaraan roda dua yang dilengkapi gas air mata kembali diturunkan. Salah seorang perunjukrasa menjadi korban, bagaimapun juga meski korban berasal dari warga yang anarkis tapi harus tetap diselamatkan, tim kesehatan dibantu kepolisian coba memberi pertolongan, korbanpun dibawa menggunakan ambulance menuju rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Akhirnya berkat kesigapan aparat keamanan yang dibantu mobil pemadan kebakaran yang menyemprotkan air kearah kerumunan masa serta petugas kesehatan berhasil memukul mundur perunjukrasa dan merawat korban sehingga situasi kembali kondusifitas. (Humas Meranti).