JAKARTA(HPC)-Malam Puncak Penerimaan Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi tahun 2019 yang ditaja oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Istora Senayan Bung Karno Jakarta, dimana Salah satu tokoh masyarakat Riau Almarhum Tennas Effendi menerima Anugerah Bintang Maha Putera Naraya(Gelar tanda kehormatan Presiden RI) yang langsung diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud), Muhadjir Effendy kepada T Effiza Hidayati(anak Almarhum Tennas Effendi) yang juga disaksikan oleh Ketua MKA LAMR Provinsi Riau Datuk Al Azhar serta Kadis Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zen. Kamis(10/10/19)
Dimana pemberian Anugerah Bintang Maha Putera Naraya(Gelar tanda kehormatan Presiden RI) berupa pin emas langsung disemat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, juga diberikan kepada 59 penerima Anugerah Kebudayaan dengan 8 kategori yakni, Gelar tanda kehormatan Presiden, Maestro Seni Tradisi, Pencipta, Pelopor, Pembaru, Pelestari, Pemerintah Daerah, komunitas, anak dan remaja, Perorangan Asing.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud), Muhadjir Effendy dalam sambutannya mengatakan, Adapun tujuan pemberian anugerah Kebudayaan karena mereka adalah sumber inspirasi, sumber daya cipta tradisi budaya dan mereka telah mewarisi secara turun menurun dan kita harus tanggung jawab secara bersama untuk melestarikannya.
Selain itu, salah satu contoh budaya Indonesia yang harus dilestarikan adalah bahasa Indonesia. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 63 tahun 2019 Tentang Penggunaan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia bukan hanya pada pidato Presiden dan wakil Presiden hingga pejabat publik saja, tetapi harus digunakan disemua ruang publik bahkan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1017 Kemajuan Kebudayaan maka hal ini langkah maju bagi bangsa Indonesia dalam bidang kebudayaan,” ungkap Muhadjir.
Namun kita berharap kepada Presiden RI, bisa merumuskan tentang dana abadi yang sedangkan kita rintis, paling tidak dana abadi sebesar 5 Triliun yang bertujuan untuk budayawan dan parah seniman untuk bisa melahirkan karya cipta, mengekprikan semua gagasan untuk memperkaya budaya dan tradisi kita semua,” ungkap Muhadjir.
Sementara itu, T Effiza Hidayati mengatakan, Kita mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah memberikan penghargaan kepada orang tua saya. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau, Lembaga Adat Melayu Riau, Dinas Kebudayaan Provinsi Riau yang telah memberikan dukungan kepada kami. Tentunya penghargaan ini bukanlah milik keluarga saja tetapi milik semua masyarakat Riau,” ungkap T Effiza. Yusuf