
Liputan: Syahril Djohan
MERANTI(HPC)– Salah satu alat penyeberangan orang dan barang yaitu kempang. Bagi masyarakat Kecamatan Pulau Merbau dan sekitarnya mendengar bahasa kempang, terbayang dibenaknya alat untuk menyeberang, transportasi laut Selat Rengit.
Alat ini adalah Bantuan dari Dinas Perhubungan berupa satu unit kempang untuk Desa Semukut seperti mengikuti air pasang dan surut .
“Dalam hal ini pemerintah desa semukut sudah berupaya membuat pelabuhan sendiri namun tidak dibenarkan beroperasi. Dikarenakan dapat menganggu Line (orang yang mengambil tambang). Di Desa Semukut sudah memiliki Line sebanyak 18, jadi kalau masuk desa mau mengambil semua alamat tak makanlah anak bini kami kata salah seorang yang memiliki line.” Kata oknum saat diwawancara Haluanpos.com.
Menangapi hal diatas salah seorang anggota Dewan Perwakilan Desa (DPD) Ismail ketika diwawancarai haluanpos.com terkait kempang yang diabaikan bahkan sampai dibiarkan pasang surut sehingga membuat kempang ini tidak dipakai dan tenggelam.
“Adapun tujuan dari pembuatan pelabuhan tersebut mempermudah masyarakat untuk menyeberang dan tidak menganggu orang yang mengangkut ojol. Mempermudah orang untuk berangkat pekanbaru karna pelabuhan lama sering tengelam.makanya kita buat pelabuhan baru.” katanya saat diwawancara haluanpos.com
Sedangkan A Razak, kesal ketika ditanya terkait Kempang milik PNPM desa semukut yang ada dirinya menjelaskan tidak ada niat pemerintah semukut membuat perekonomian masyarakat hancur bahkan pemerintah berusaha untuk memperbaikinya.
“Tidak ada tujuan dari pemerintah desa untuk membuat perekonomian masyarakat pelabuhan hancur namun kami berupaya agar manajemen diperbaiki selama ini setor sana sini banyak yang tak jelas. sehingga orang yang menguasai Line selama lebih kurang 15 tahun tidak dapat meembuat kempang baru yang lebih besar kempang yang dikuasai pereman pelabuhan itu milik PNPM desa semukut zaman saya menjadi kepala desa semukut kata mantan kepala desa.” A Razak dengan wajah kesal diwawancara haluan pos.
“kita sangat kesal pak sebab kempang yang baru bantuan dinas perhubungan tidak dibenarkan beroperasi kata salah seorang penguna jasa kempang. Kempang bantuan dinas perhubungan itu besar mudah Kami membawa barang tapi sekarang tengelam bersama pantai.kita juga sangat mengeluh dengan biaya yang besar untuk menyeberang dilaut 10.000 darat kalaw air pasang jalan tengelam 15 000 itu tidak bisa.tidak kemudian layanan kempang seram menakutkan turun naik Honda kaso lango pak.” Kata warga pengguna Kempang.
Dalam hal penyeberangan termahal didunia ini Kalaw dibandingkan dengan penyeberangan Selatpanjang – Rangsang itu cuma 15 ribu bisa pulang pergi sementara menyebrang semukut_ 25 RBU Pemerintah kecamatan saat ini belom bisa berbuat banyak sebab lagi fokus membuat peraturan hewan ternak kambing.melihat.kondisi kempang saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab sebab kalo diperbaiki sama dengan beli baru.