Angka Stunting Dirohil Turun 15 Persen

0
348

BAGANSIAPIAPI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melakukan pertemuan koordinasi konvergensi Aksi III bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten Rohil tahun 2023.

Pertemuan yang dipusatkan diaula kantor Bappeda Rohil pada Kamis (21/9) itu dibuka secara resmi oleh Sekdakab Rohil, Fauzi Efrizal. Adapun tema dalam pertemuan koordinasi itu mengambil tema “Cegah Stunting Rohil Berjaya”.

Acara dihadiri camat, lurah/Datuk penghulu, Puskesmas seRohil, TP-PKK Rohil dan undangan terkait lainnya. Selain itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama dalam penurunan angka Stunting di negeri berjuluk seribu kubah.

Ketua TPPS Provinsi Riau, Heri Yanto mengatakan kalau pertemuan koordinasi ini merupakan program kegiatan prioritas yang dikawal sampai dalam prioritas perencanaan didaerah.

“Jadi intinya adalah apa yang sudah dilakukan dari aksi I, dan desa-desa mana saja yang bermasalah. Indikator mana yang bermasalah itu diangkat menjadi aksi II untuk menjadi penyusunan program kegiatannya,” Kata Heri Yanto.

Sehingga, dari program kegiatan yang sudah disusun itu disepakati dalam merebut Stunting itu yang harus dibawa dan dikawal oleh pemerintah daerah untuk menjadi prioritas dalam APBD.

“Nah, ini yang sedang kita coba. Makanya didalam pembahasan tadi ada penandatanganan komitmen. Tujuannya bagaimana apa yang sudah dianalisis dari awal musyawarah desa rembuk Stunting ditingkat desa, kelurahan dan tingkat kecamatan,” Ungkapnya.

Dilanjutkan, keputusan kegiatan ini bisa menjadi perhatian utama prioritas dalam perencanaan penganggaran. Dimana kabupaten Rohil salah satu kabupaten yang terbesar turunnya angka Stunting dari angka 29 persen turun menjadi 14,7 persen, atau dalam artian turun 15 persen berdasarkan survey sataus gizi indonesia tahun 2022 lalu.

“Walaupun angka Stunting turun, namun saya sampaikan jangan sampai terlena. Kenapa?? Karena stunting itu kan protektif, makanya kita harus melakukan pencegahan dari sejak dini dengan sasarannya ibu hamil, remaja, bayi, ibu menyusui sama balita dengan cara asupan gizinya dan lingkungannya harus diperhatikan,” Pesan Heri Yanto.

Disatu sisi, data yang kita lihat saat ini posyandu yang aktif dirohil masih rendah yakni baru sekitar 27 persen. Kemudian balita yang ditimbang diposyandu juga baru 57 persen.

Sementara itu, Sekretaris TPPS Rohil, Nur Hasanah mengatakan kalau kegiatan ini diikuti dari OPD Lintas sektor, pihak kecamatan, desa, TP-PKK, dari pihak swasta juga hadir.

“Kita tekankan kepada pihak terkait agar aktif membawa anaknya keposyandu agar bisa dicek kesehatan. Sehingga daerah kita bisa terbebas dari yang namanya Stunting,” Ungkapnya dengan singkat. (Hpc)