Deklarasi FPII di Hadiri Stap Ahli Presiden

0
835
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto Memberikan sambutan (foto: Jhon)
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto Memberikan sambutan (foto: Jhon)
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto Memberikan sambutan (foto: Jhon)

JAKARTA (HPC) –  Deklarasi Forum Pers Independent Indonesia, Senin (22/5/2017) bertempat di Gedung Joeng 45 Jakarta Pusat Berjalan sukses. Turut hadir pada acara deklarasi Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo diwakili oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto, Staf Ahli Kepresidenan Jeri Lumelle, Presiden  Anak Bangsa Sejati (ABS)  Ferdinand, serta para undangan lain.

Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo,menyampaikan permintaan maaf atas ketidak hadirannya saat Deklarasi FPII dikarenakan adanya kegiatan rapat mendadak. Ucapan Selamat diberikan oleh Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo melalui Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, atas terbentuknya FPII di Indosia ini dan berharap kehadiran FPII akan bermanfaat bagi masyarakat serta bangsa dan Negara Indonesia.

Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, mengatakan pemecah persatuan banyak terjadi dimana-mana lewat penyebaran berita-berita Hoax ( Berita Bohong ).

“Tidak bisa menjelaskan semuanya, tapi setiap hari berita hoax itu selalu ada. Dan saya berharap dengan adanya FPII ini dapat menjadi Garda terdepan dan Motivator dalam menjaga NKRI dari upaya-upaya pemecah pemersatuan Negara Indonesia lewat berita Hoax,” ujar Kapuspen TNI saat Memberikan Kata Sambutan dalam kegiatan Deklarasi FPII di Gedung Joang Pada Senin (22/5/2017).

Ketua Presedium FPII Kasihahhati menuturkan, banyaknya kejadian intimidasi dan kekerasan terhadap aktifitas jurnalis diseluruh wilayah Indonesia, maka dirinya bersama-sama teman-teman pers yang ada diseluruh wilayah Indonesia membentuk FPII.

“Diduga Dewan  Pers sudah tidak Independen, dan hal ini sangat bermanfaat agar para jurnalis bisa mempunyai wadah untuk mempertahankan nilai – nilai PERS sesuai Undang – Undang PERS yang telah ditetapkan dan dapat membela teman-teman wartawan yang terintimidasi, namun tidak pernah dibela oleh Dewan Pers,” ujar dia.

Salah satu Wartawan Senior Satrio Sunandar menambahkan, seorang wartawan harus mengabarkan berita yang benar-benar atau sesuai dengan fakta dan data dilapangan, walaupun kabar kebenaran tersebut akan mendapatkan risiko yang harus dihadapi.

“Jadi jika benar katakan benar, dan jika salah katakan salah. Meskipun akan banyak resiko yang menimpa kepada dirinya nanti. Dan seorang wartawan juga tidak boleh berhenti membaca untuk terus berkembang mengikuti zaman,” kata dia.

Presiden Anak Bangsa Sejati (ABS) Selaku Pembina Di FPII Ferdinand berharap FPII dapat menjadi wadah baru pemersatu Insan Pers Independent di Indonesia.

“Jaga jalinan cinta kasih untuk satu tujuan indonesia jaya, maka FPII juga akan jaya selaras dengan sendirinya,” ungkap dia.

Sementara di sela-sela acara Deklarasi, Perwakilan Setwil Riau jhon Hendri dari media liputanfakta.com sempat berdialog bersama Staf Ahli Kepresidenan Jokowi Bapak Jeri Lumelle, beliau merasa bangga dengan hadirnya FPII bisa menjadi wadah pemersatu Insan Pers sekaligus berharap bisa menjadi Garda terdepan dalam pemersatu dan pembangunan NKRI.(jh/rls )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here