PEKANBARU (HPC) – Akhir-akhir ini generasi milenial banyak diperbincangkan, mulai dari segi pendidikan, moral & budaya, etika kerja, ketahanan mental dan penggunaan teknologi. Sejalan dengan itu, BEM Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menggelar Diskusi Panel Kepemimpinan. Diskusi ini diadakan pada Jumat (16/11/2018) pagi di Auditorium FMIPA.
Bertajuk latihan kepemimpinan manajemen mahasiswa dan training organization II. Bertemakan “Menyongsong Kepemimpinan di Era Milenial”. BEM FMIPA UNRI hadirkan Ayat Cahyadi, S.Si selaku Wakil Walikota Pekanbaru dan Dr. Iwantono, M. Phil selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni FMIPA UNRI sebagai pemateri.
Turut hadir Syafrul Ardi selaku Gubernur Mahasiswa BEM FMIPA UNRI, Hafidz Wandrifo Indrikh selaku Wakil Gubernur Mahasiswa, Susilawati selaku Kepala Dinas Hubungan Internal serta sebagian staff BEM FMIPA dan panitia pelaksana Training Organization II.
Sebelum kegiatan diskusi digelar, diadakan pembukaan Training Organization II. Awalnya diberikan arahan oleh Syafrul Ardi selaku Gubernur Mahasiswa terkait Training Organization II. Mengundang Rinaldi Pare-Pare selaku Presiden Mahasiswa BEM UNRI Kabinet Pilar Peradaban periode 2017–2018 sebagai pemateri. Rinaldi menjelaskan terkait materi leadership II. Dalam hal ini, Tiara Sucia sebagai moderatornya.
Setelah penyampaian materi, Tiara Sucia sebagi moderator membuka sesi tanya–jawab. Setelah itu, materi leadership II ditutup foto bersama dengan pemateri.
Sekitar pukul 09.30 WIB, kegiatan Diskusi Panel Kepemimpinan dibuka. Dalam diskusi ini, Dita Aulia selaku Kepala Dinas Riset dan Pendidikan sebagai moderator acara. Mengundang Ayat Cahyadi selaku Wakil Walikota Pekanbaru dan Dr. Iwantono, M. Phil Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni FMIPA UNRI sebagai pemateri.
Dalam materinya, Ayat Cahyadi S. Si mengatakan bahwa setiap orang sudah terlahir sebagai seorang pemimpin. “Setiap kita merupakan pemimpin. Maka, kalian harus mampu menjadi pemimpin.” Ujar Wakil Walikota Pekanbaru.
Ayat Cahyadi, S. Si sebagai pemateri juga menjelaskan tips-tips membangun integritas yang bagus. Selain itu, pemateri juga menjelaskan terkait membangun nilai-nilai religius. Dalam kehidupan sehari-hari, hal yang paling kecil untuk dijadikan contoh, yaitu tentang kejujuran.
Pemateri juga menjelaskan perbedaan generasi zaman dulu dengan generasi milenial saat ini. Jika dibandingkan dengan zaman dulu, generasi era milenial memang memiliki banyak perbedaan. Pemateri juga memberikan tips-tips kepada peserta diskusi terkait cara pengaturan emosi yang tepat.
Setelah penyampaian materi, Dita Aulia selaku moderator membuka sesi tanya jawab. Sekitar pukul 11.30 WIB, diskusi panel kepemimpinan ditutup oleh moderator. Kemudian, agenda dilanjutkan dengan foto bersama.
Sekitar pukul 11.45 WIB, peserta Training Organization II diberikan waktu istirahat. Peserta laki-laki diarahkan untuk Sholat Mesjid terdekat.
Sekitar pukul 13.30 WIB, agenda dilanjutkan dengan pemberian materi manajemen, komunikasi, media dan publikasi. Mengundang Hafiz Ona Hadi Putra selaku Menteri Sosial Politik Kabinet Pilar Peradaban dan Ricky Dwi Bintanio selaku Menteri Komunikasi dan Informasi Kabinet Pilar Peradaban periode 2017–2018 sebagai pemateri. Dalam hal ini, Suci Yuliani selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi sebagai moderatornya.
Dalam materinya, M. Hafiz Ona menjelaskan terkait media komunikasi. “Kita tidak bisa jadi Superman, tapi kita bisa jadi Super Tim, karena adanya komunikasi. Komunikasi yang terbaik adalah yang bisa membawa perubahan.” Ujar Hafiz.
Lain kesempatan, Ricky Dwi Bintanio menjelaskan terkait materi media dan publikasi. Ricky berpesan kepada para peserta agar terus berkarya.
“Berkaryalah! Karena karya merupakan dokumentasi bahwa kita pernah ada.” Pesan Ricky.
Setelah sesi tanya–jawab dengan peserta, Suci Yuliani sebagai moderator mengajak para peserta untuk foto bersama dengan pemateri.
Kemudian, peserta diberikan waktu istirahat, makan dan sholat. Sekitar pukul 15.45 WIB peserta Training Organization II menuju lokasi Batalyon Arhanudse.
Setelah sholat maghrib dan makan bersama, pukul 19.45 WIB, peserta diberikan materi tentang manajemen advokasi. Mengundang Herianto, S.H sebagai pemateri. Dalam hal ini, Hafidz Wandrifo Indrikh selaku Wakil Gubernur Mahasiswa sebagai moderatornya.
Dalam penyampaiannya, Herianto mengatakan bahwa, “Tumbuhkan dulu cinta kamu terhadap advokasi, maka akan tumbuh dengan sendirinya advokasi dalam diri kamu.” Tutu Herianto.
Sekitar pukul 22.00 WIB, materi ditutup oleh moderator. Kemudian Hafidz sebagai moderator membuka sesi tanya–jawab. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan forum grup diskusi. Sampai berakhirnya tulisan ini, forum diskusi masih berlanjut.***
Rilis BEM FMIPA UNRI