
LAPORAN : ILHAM ZULFIKAR
ACEH TIMUR (HPC) – Miris, selama puluhan tahun Warga Dusun Kebun kelapa, Desa Gampung Jawa Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Selama puluhan tahun tidak menikmati air bersih, Hal itu disampaikan salah satu warga didesa tersebut pada. Jum’at , (2 juni 2017).
“ Coba lihat kami, selama pasca konflik aceh hingga sekarang, kami sebagian warga disini untuk menikmati air bersih harus mengeluarkan uang Rp. 50 ribu perminggu, Padahal saat ini daerah sudah tidak lagi konflik,” jelas siti nurbaya kepada haluanpos. Com jum’at siang.
Tak hanya untuk di konsumsi, Air yang berada di sumur umum, Juga tidak layak untuk di pakai mandi.
“Gimana mau ngorek sumur, Air yang ada disumur umum masa belanda itu juga, saat ini tidak layak lagi untuk pakai mandi, Apalagi digunakan untuk minum,” tambahnya siti.
Pantauan HPC dilokasi, Melihat hampir setiap warga didesa tersebut, Tidak memiliki sumur untuk sumber air kebutuhan hidup mereka. Pasalnya jika mereka memiliki sumur, sama juga dengan tidak adanya sumur, Karena air yang berada disumur tersebut tidak bisa gunakan Untuk dikonsumsi, Karena air yang dihasilkan rasanya asin, Seperti air laut.
Selain itu, Tim haluanpos.Com juga melihat sebagian rumah warga masih memiliki meteran air milik PDAM Aceh Timur, Namun sayang meteran tersebut hanyalah bisa di pandang saja.
Berdasarkan informasi didesa tersebut. Sebelum konflik aceh berlangsung, Warga didusun Kebun Kelapa dan sekitarnya masih bisa mengkonsumsi air dari perusahaan PDAM. Namun setelah konflik berlangsung, Air bersih dari pdam hanyalah tinggal kenangan.
Warga berharap, Agar pemerintah pusat serta provinsi dapat membantu warga didusun tersebjt, agar bisa menikmati kembali air bersih, Karena sebagain warga didusun tersebut berpenghasilan kecil. (ham)